Program Cek Kesehatan Gratis Prabowo Subianto: Upaya Menyehatkan Masyarakat Indonesia

Jakarta – Menjelang pelantikan sebagai Presiden Republik Indonesia pada pertengahan Oktober, Prabowo Subianto berencana meluncurkan program cek kesehatan gratis bagi masyarakat. Program ini menargetkan sekitar 52 hingga 55 juta orang yang akan mendapatkan manfaat pada tahun 2025 mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendeteksi dini berbagai penyakit, seperti Tuberkulosis (TBC), tekanan darah tinggi, kadar gula, dan penyakit lainnya.

Hal ini disampaikan oleh Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, dalam sebuah workshop BPJS Kesehatan yang berlangsung di Jakarta Pusat pada Rabu (25/9/24). Hasan menambahkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,3 triliun untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, yang menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045.

Fokus Penurunan Angka Prevalensi Penyakit

Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama program ini adalah menurunkan angka prevalensi TBC di Indonesia, mengingat negara ini masih menempati posisi kedua dunia dalam jumlah penderita TBC. Burhanuddin menyebutkan bahwa selain pemeriksaan gratis, pemerintahan Prabowo juga akan meningkatkan produksi obat-obatan dan vaksin, serta mempercepat pendidikan dokter untuk mengatasi kekurangan tenaga medis di Indonesia.

Dukungan dan Tantangan Pelaksanaan Program

Program pemeriksaan kesehatan gratis ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Ali Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan sebenarnya sudah memiliki program serupa berupa skrining kesehatan untuk mendeteksi risiko penyakit. Namun, ia menegaskan bahwa hingga saat ini program era Prabowo masih dalam tahap diskusi, terutama terkait siapa yang akan mengeksekusi program tersebut. Sementara itu, pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menyambut baik rencana ini sebagai langkah penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Dicky menekankan pentingnya program ini dalam mencegah tingginya beban negara akibat biaya pengobatan, khususnya untuk penyakit menular dan tidak menular seperti diabetes dan hipertensi. Ia berharap program ini dapat lebih efektif jika diarahkan kepada kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Urgensi dan Biaya Program Cek Kesehatan / Medical Check-Up

Program pemeriksaan kesehatan ini dianggap penting mengingat biaya pemeriksaan kesehatan yang relatif tinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari berbagai rumah sakit di Indonesia, biaya medical check-up bervariasi, mulai dari Rp742 ribu hingga Rp5,5 juta, tergantung paket yang dipilih. Pemerintah melalui program ini berharap dapat memberikan layanan pemeriksaan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat luas.

Di Rumah Sakit Mayapada, paket pemeriksaan dasar dimulai dari Rp1,4 juta, sementara di Rumah Sakit Siloam, biaya medical check-up berkisar antara Rp900 ribu hingga Rp4 juta. Biaya di rumah sakit lainnya juga serupa, seperti di Rumah Sakit Hermina yang menawarkan paket dasar seharga Rp742 ribu, dan Brawijaya Hospital yang menyediakan paket seharga Rp976 ribu.

Langkah Besar Menuju Kesehatan Masyarakat yang Lebih Baik

Melalui program ini, pemerintahan Prabowo Subianto diharapkan dapat memberikan akses pemeriksaan kesehatan gratis yang lebih luas dan menyeluruh. Program ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam menekan angka prevalensi penyakit di Indonesia, termasuk TBC dan penyakit tidak menular lainnya. Implementasi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *