Aktris asal Taiwan, Barbie Hsu, meninggal dunia secara mendadak saat berlibur di Jepang bersama keluarganya. Bintang “Meteor Garden” yang dikenal sebagai pemeran Sanchai ini wafat akibat pneumonia pada usia 48 tahun. Menurut laporan media Taiwan, NOWnews, jenazahnya dikremasi di Jepang sesuai dengan hukum setempat yang mengharuskan kremasi dilakukan dalam waktu tiga hari.

Proses Pemulangan Abu Jenazah

Sebagian besar anggota keluarga memilih untuk menyelesaikan proses kremasi di Jepang sebelum membawa pulang abu jenazah ke Taiwan. Maskapai penerbangan seperti China Airlines dan EVA Air memperbolehkan anggota keluarga membawa abu jenazah sebagai bagasi kabin atau membeli kursi tambahan. Jika keluarga memilih pendampingan penerbangan, mereka dapat mengajukan green card di bandara, dan maskapai akan membantu proses bea cukai. Operator pemakaman juga mengingatkan pentingnya membawa sertifikat kematian, izin kremasi, dan dokumen terkait lainnya, karena ada kemungkinan abu jenazah diperiksa oleh bea cukai.

Sengketa Warisan dan Hak Asuh Anak

Kematian Barbie Hsu menimbulkan sejumlah persoalan hukum, terutama terkait dengan warisan dan hak asuh anak. Sebelum meninggal, Barbie Hsu masih terlibat sengketa perceraian dengan mantan suaminya, Wang Xiaofei. Dalam mediasi, Wang Xiaofei diwajibkan membayar tunjangan sekitar Rp 6 miliar, namun Barbie Hsu mengklaim ada utang tambahan sebesar Rp 17 miliar akibat kegagalan pembayaran biaya hidup sesuai kesepakatan.

Pengadilan menyebut Wang Xiaofei harus membayar sekitar Rp 20 miliar dari Maret hingga September 2022, tetapi ia baru membayar Rp 3 miliar. Wang Xiaofei tidak puas dengan putusan tersebut dan mengajukan banding. Meski Barbie Hsu telah meninggal, litigasi akan tetap berjalan dan ditanggung oleh ahli waris.

Distribusi Warisan

Barbie Hsu diperkirakan meninggalkan aset senilai sekitar Rp 458 miliar, sebagian besar berupa properti mewah di Distrik Xinyi, Taipei. Menurut hukum Taiwan, warisan akan didistribusikan kepada suami sah, DJ Koo, dan dua anaknya dari pernikahan dengan Wang Xiaofei. Karena pernikahan Barbie Hsu dan DJ Koo baru berlangsung dua tahun, dan sebagian besar aset merupakan harta pranikah, pembagian warisan ini diatur ketat oleh hukum.

Potensi Konflik Hak Asuh dan Pengelolaan Warisan

Anak-anak Barbie Hsu yang masih di bawah umur secara hukum akan berada di bawah asuhan ayah kandung mereka, Wang Xiaofei. Hal ini memberi Wang Xiaofei kendali atas bagian warisan anak-anak tersebut. Namun, jika keluarga Barbie Hsu merasa Wang Xiaofei tidak mampu menjalankan tanggung jawab sebagai wali, mereka dapat mengajukan gugatan untuk merebut hak asuh.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa Barbie Hsu sempat membuat wasiat yang menyatakan hartanya akan diwariskan kepada ibunya dan kedua anaknya. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi terkait dokumen tersebut. Jika wasiat ini sah, maka akan memengaruhi distribusi aset dan memperumit sengketa warisan dengan mantan suaminya.

Reaksi Keluarga dan Publik

DJ Koo, suami Barbie Hsu, menyampaikan kesedihan mendalam atas kematian istrinya, menyatakan dirinya tidak dalam kondisi baik setelah menerima kabar tersebut. Keluarga Barbie Hsu, melalui saudara perempuannya Dee Hsu, mengonfirmasi kematian Barbie dalam sebuah pernyataan kepada media Taiwan, menyebutkan bahwa Barbie terkena pneumonia terkait influenza saat liburan Imlek di Jepang.

Berita ini menjadi salah satu topik paling banyak dicari di platform media sosial Tiongkok, Weibo, dengan penggemar dan publik menunggu pernyataan resmi lebih lanjut mengenai hak asuh anak dan penyelesaian warisan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *