Chayada Prao-hom, seorang penyanyi asal Thailand yang berusia 20 tahun, meninggal dunia beberapa minggu setelah menjalani beberapa sesi pijat, termasuk pijat leher. Insiden ini terjadi setelah ia merasakan efek samping yang serius dari pijat yang dilakukan di sebuah panti pijat di Udon Thani, Thailand.

Penyebab Kematian: Infeksi Darah dan Pembengkakan Otak

Chayada meninggal dunia pada Minggu, 8 Desember 2024, di rumah sakit Udon Thani setelah dirawat di ruang ICU. Dinas Kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa penyebab kematiannya adalah infeksi darah dan pembengkakan otak, yang diduga akibat salah satu sesi pijat yang dilakukannya. Kematian tragis ini memicu keprihatinan, mengingat penyanyi muda ini hanya merasakan keluhan awal berupa rasa sakit dan kebas setelah pijatan leher.

Kronologi Kejadian: Pijat yang Berubah Jadi Tragedi

Kekasih Chayada menceritakan bahwa setelah penampilannya pada 5 Oktober, ia merasa sakit punggung dan memutuskan untuk menjalani pijat di sebuah gerai pijat di Udon Thani. Pada pijat pertama, ia hanya merasakan nyeri ringan di bahu, namun dua hari kemudian ia mulai merasa ada ketidaknyamanan pada leher dan kepala. Meskipun merasa sakit, ia tetap melanjutkan sesi pijat berikutnya dengan harapan bisa menghilangkan rasa sakit tersebut.

Pada sesi pijat ketiga, Chayada merasakan kebas pada sebagian tubuhnya, khususnya lengan kiri, yang membuatnya tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Kondisi ini memburuk dari hari ke hari, hingga akhirnya ia harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami pembengkakan yang parah.

Efek Samping Pijat Leher: Risiko Kesehatan yang Harus Diketahui

Pakar medis, seperti Thiravat Hemachudha, seorang penasihat dari College of Oriental Medicine, memperingatkan bahwa teknik pijat yang melibatkan pemelintiran leher dapat berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada arteri yang memasok darah ke otak, yang berpotensi memicu stroke. Kasus Chayada menjadi peringatan penting mengenai bahaya teknik pijat yang salah atau tidak hati-hati.

Pijat di Thailand: Aktivitas yang Berisiko Tinggi

Pijat di Thailand merupakan aktivitas yang sangat populer di kalangan wisatawan, namun kasus-kasus kematian setelah pijat, seperti yang dialami oleh Chayada dan seorang turis Singapura baru-baru ini, menunjukkan adanya risiko yang perlu diwaspadai. Sebelumnya, turis Singapura bernama Lee Mun Tuk juga meninggal tak lama setelah menjalani pijat di Phuket. Kejadian-kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang standar keselamatan dalam industri pijat di Thailand.

Reaksi Keluarga dan Penggemar: Keprihatinan dan Tuntutan Hukum

Keluarga dan penggemar Chayada sangat terkejut dan berduka atas kejadian ini. Kekasihnya bahkan mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap tempat pijat yang diduga bertanggung jawab atas kematian sang penyanyi. Meskipun demikian, dia mengakui kesulitan dalam mengumpulkan bukti yang cukup untuk mendukung klaim tersebut. Di media sosial, Chayada juga berpesan agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi mereka yang sering menjalani pijat, agar lebih berhati-hati.

Kematian tragis Chayada Prao-hom akibat efek samping dari pijat leher ini memberikan peringatan penting terkait risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh pijat, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan tertentu. Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam memilih tempat pijat dan teknik yang digunakan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *