Henry, seekor buaya Nil (Crocodylus niloticus), baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-124 pada 16 Desember 2024. Buaya legendaris ini telah menjadi penghuni Crocworld Conservation Centre di Scottburgh, Afrika Selatan, sejak tahun 1985, setelah sebelumnya ditemukan di Delta Okavango, Botswana, pada tahun 1903.
Meskipun tanggal kelahiran pastinya tidak diketahui, para ahli memperkirakan Henry lahir sekitar tahun 1900. Ulang tahunnya diperingati setiap tanggal 16 Desember sebagai bentuk penghormatan terhadap usianya yang luar biasa panjang. Dengan berat tubuh mencapai 700 kilogram dan panjang hingga 5 meter, Henry jauh melampaui ukuran rata-rata buaya Nil yang biasanya memiliki berat 410 kilogram dan panjang sekitar 4,5 meter.
Kehidupan Henry di Penangkaran
Selama hampir empat dekade hidup di Crocworld, Henry telah menjadi ayah bagi lebih dari 10 ribu keturunan dari berbagai pasangan. Sebagai penghuni senior di pusat konservasi tersebut, Henry juga berbagi habitat dengan buaya lain bernama Colgate, yang diperkirakan berusia 90 tahun. Kehidupan di penangkaran memberi Henry keamanan dari predator, kelaparan, atau penyakit, yang semuanya berkontribusi pada usianya yang panjang.
Para ahli biologi, seperti Steven Austad dari University of Alabama, menyatakan bahwa usia Henry yang panjang bukan hal yang mustahil untuk seekor buaya. Reptil seperti buaya dikenal memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa, sebagian besar karena metabolisme mereka yang lebih lambat dibandingkan mamalia, sehingga mereka membutuhkan energi lebih sedikit. Hal ini juga diperkuat oleh fakta bahwa buaya terus tumbuh sepanjang hidupnya, yang memberikan perlindungan alami dari ancaman predator saat usia bertambah.
Ciri Biologis yang Mendukung Umur Panjang Henry
Henry tidak hanya diuntungkan oleh lingkungan penangkaran, tetapi juga oleh ciri biologisnya. Penelitian menunjukkan bahwa darah buaya Nil mengandung protein dengan sifat antibakteri yang membantu mereka melawan infeksi. Selain itu, mikrobioma usus mereka juga diduga memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh, memberikan daya tahan tambahan terhadap penyakit.
Sebagai predator puncak di habitat aslinya, buaya Nil seperti Henry dikenal agresif dan memiliki kemampuan memangsa berbagai jenis hewan, mulai dari zebra hingga landak. Bahkan, pada awal abad ke-20, Henry diyakini telah menyerang anak-anak dari sebuah suku di Botswana, yang akhirnya memutuskan untuk menangkapnya dengan bantuan pemburu terkenal, Sir Henry Neumann. Nama “Henry” diberikan sebagai penghormatan kepada sang pemburu yang memilih untuk memindahkannya ke penangkaran alih-alih membunuhnya.
Buaya dan Rahasia Umur Panjangnya
Penelitian juga menunjukkan bahwa buaya tidak mengalami proses penuaan seperti vertebrata lain. Banyak ilmuwan percaya bahwa buaya secara teoritis tidak meninggal karena “usia tua”, melainkan akibat faktor eksternal seperti kelaparan atau kecelakaan. Salah satu studi yang diterbitkan oleh National Library of Medicine mengungkapkan bahwa mikrobioma usus buaya menghasilkan senyawa yang berkontribusi pada ketahanan tubuh mereka, memungkinkan mereka bertahan lebih lama dibandingkan hewan lain dengan ukuran serupa.
Pengaruh Kehidupan Henry pada Ilmu Pengetahuan
Mempelajari usia panjang buaya seperti Henry memberikan wawasan penting bagi para ilmuwan. Namun, proses penelitian terhadap penuaan buaya memerlukan waktu yang sangat lama karena mereka hidup jauh lebih lama daripada karier ilmiah kebanyakan peneliti. Meskipun begitu, Henry tetap menjadi simbol ketahanan hidup dan adaptasi luar biasa di dunia reptil.
Henry adalah bukti nyata bahwa kombinasi antara genetik, lingkungan yang aman, dan perawatan yang baik dapat memperpanjang usia hewan secara signifikan. Sebagai salah satu buaya tertua di dunia, kisah Henry menjadi inspirasi sekaligus tantangan bagi penelitian tentang penuaan dan ketahanan hidup reptil.