Festival keagamaan terbesar umat Hindu, Kumbh Mela, yang digelar setiap 12 tahun sekali, kembali diadakan di pertemuan Sungai Gangga dan Yamuna, Uttar Pradesh. Ritual mandi suci ini dipercaya mampu membersihkan dosa dan memberikan berkah bagi generasi mendatang. Namun, harapan mendapatkan pemurnian jiwa itu harus dibayar mahal.

Sejarah dan Makna Kumbh Mela

Kumbh Mela memiliki akar dalam legenda Hindu yang menyebutkan empat tetes nektar keabadian tumpah ke Bumi. Ketika Bulan dan Jupiter sejajar, sungai Gangga dan Yamuna bertemu dengan sungai mistis Saraswati, menciptakan perairan suci yang dianggap memiliki kekuatan spiritual. Ritual ini berlangsung selama 45 hari, dari 13 Januari hingga 26 Februari, menarik jutaan peziarah dari seluruh India.

Penyerbuan di Sangam Ghat: 30 Orang Tewas

Pada Rabu dini hari, tragedi melanda di Sangam Ghat. Gelombang besar peziarah yang datang untuk ritual Mauni Amavasya menyebabkan penyerbuan yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 60 lainnya. Korban tewas diperkirakan akan terus bertambah.

Faktor Penyebab Penyerbuan

Kebijakan pemerintah Uttar Pradesh dan panitia festival yang menutup beberapa jembatan ponton untuk kendaraan VIP memperparah situasi. Jutaan peziarah harus melewati jalur sempit, menyebabkan kepadatan yang tidak terkendali. Polisi setempat kewalahan mengatur arus massa dan sering kali menutup rute tanpa pemberitahuan, menambah kebingungan dan kepanikan di antara para peziarah.

Kesaksian Peziarah dan Situasi Mencekam

“Saya merasa akan mati lemas karena begitu sesaknya,” ujar Somi Devi, salah satu korban selamat. Dalam upaya melarikan diri, beberapa orang mencoba memanjat tiang yang kemudian runtuh, memicu penyerbuan fatal tersebut. Meski mengalami trauma, banyak peziarah tetap melanjutkan ritual mereka, percaya pada berkah Dewi Gangga.

Tragedi Berulang di Kumbh Mela

Insiden penyerbuan bukan hal baru di Kumbh Mela. Sejarah mencatat tragedi serupa pada tahun 1840, 1906, 1954, 1986, dan bahkan 12 tahun lalu yang menewaskan 36 orang di stasiun kereta menuju festival. Meski berbagai langkah pencegahan telah dilakukan, upaya tersebut sering kali gagal mengantisipasi skala massa yang luar biasa besar.

Skala Festival dan Tantangan Keamanan

Festival tahun ini diperkirakan menarik sekitar 400 juta peserta selama 45 hari, jauh melampaui jumlah peziarah yang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi yang mencapai dua juta orang. Pemerintah nasionalis Hindu di bawah kepemimpinan Narendra Modi dan Yogi Adityanath sempat memuji persiapan festival ini sebagai bukti kekuatan keagamaan India, meski tragedi kembali terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *