Tim arkeolog Mesir-Dominika yang bekerja sama dengan National University Pedro Henríquez Ureña membuat gebrakan dengan menemukan sejumlah artefak bersejarah di kuil Taposiris Magna, sebelah barat Alexandria. Salah satu temuan paling menarik adalah patung marmer kecil yang diduga menggambarkan wajah asli Cleopatra VII, ratu terakhir Dinasti Ptolemeus yang terkenal dalam sejarah Mesir kuno.
Patung Marmer yang Diduga Cleopatra
Patung tersebut menampilkan sosok perempuan dengan mahkota kerajaan, yang dianggap menggambarkan Cleopatra. Dr. Kathleen Martinez, seorang arkeolog yang telah mengabdikan hampir dua dekade untuk mencari makam Cleopatra, meyakini patung ini adalah representasi asli dari sang ratu. Patung ini ditemukan bersama 350 koin kuno yang sebagian besar memuat gambar Cleopatra VII. Selain itu, ditemukan juga artefak lainnya seperti tembikar, lampu minyak, cincin perunggu yang didedikasikan untuk dewi Hathor, amulet bertuliskan “Keadilan Ra telah bangkit,” dan wadah batu kapur.
Perdebatan di Antara Para Ahli
Meskipun Martinez meyakini patung tersebut menggambarkan Cleopatra, beberapa pakar memiliki pandangan berbeda. Zahi Hawass, mantan menteri kepurbakalaan Mesir, menyatakan bahwa patung itu lebih mencerminkan seni Romawi daripada seni Mesir. Ia menegaskan bahwa patung tersebut kemungkinan bukan Cleopatra, melainkan seorang bangsawan Romawi. Hal ini menjadi bahan diskusi lebih lanjut di kalangan arkeolog dan sejarawan, mengingat gaya artistik patung dan artefak yang ditemukan di lokasi tersebut.
Misteri Makam Cleopatra yang Masih Belum Terungkap
Taposiris Magna telah lama dipercaya sebagai lokasi peristirahatan terakhir Cleopatra bersama kekasihnya, Mark Antony. Kuil ini terhubung dengan jaringan terowongan yang rumit sepanjang 1.300 meter dan berada sekitar 13 meter di bawah tanah. Martinez meyakini bahwa jenazah Cleopatra dipindahkan dari istananya melalui terowongan ini dan dimakamkan di lokasi rahasia di dalam kuil.
Penemuan lain yang tak kalah penting adalah mumi berlidah emas berusia 2.000 tahun, yang ditemukan di lokasi yang sama beberapa tahun lalu. Temuan ini semakin memperkuat keyakinan bahwa situs ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Namun, lokasi pasti makam Cleopatra dan Mark Antony tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan, bahkan setelah lebih dari 2.000 tahun.
Teknologi Modern untuk Rekonstruksi Cleopatra
Selain penggalian, teknologi modern turut membantu membayangkan seperti apa rupa Cleopatra yang sesungguhnya. Tahun lalu, seorang editor film asal Inggris menggunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan gambar tokoh sejarah terkenal, termasuk Cleopatra. Gambar-gambar ini memberikan perspektif baru mengenai seperti apa rupa Cleopatra berdasarkan interpretasi modern.
Kuil Taposiris Magna dan Warisan Sejarahnya
Kuil Taposiris Magna bukan hanya menjadi tempat penggalian, tetapi juga menjadi bukti peradaban kuno yang menghubungkan budaya Mesir dan Romawi. Penemuan struktur manusia di bawah perairan Mediterania di dekat lokasi kuil semakin menunjukkan pentingnya situs ini dalam sejarah dunia kuno.
Masa Depan Penelitian Situs Kuno Cleopatra
Penemuan patung, artefak, dan terowongan di Taposiris Magna terus menjadi fokus penelitian arkeologi. Para peneliti berharap untuk menemukan lebih banyak bukti yang dapat mengungkap lokasi pasti makam Cleopatra dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupannya sebagai ratu terakhir Mesir.
Temuan di kuil Taposiris Magna telah memberikan wawasan baru tentang sejarah Mesir kuno, terutama mengenai kehidupan Cleopatra. Dengan penemuan patung marmer, koin kuno, dan artefak lainnya, para arkeolog semakin dekat untuk mengungkap misteri makam Cleopatra. Situs ini menegaskan pentingnya arkeologi Mesir, Cleopatra VII, dan sejarah Dinasti Ptolemeus. Selain itu, penggunaan teknologi modern, eksplorasi kuil Taposiris Magna, dan penemuan artefak kuno menjadi langkah maju dalam memahami peradaban Mesir kuno.