Sebanyak 25 pasangan resmi menikah dalam acara pernikahan massal yang digelar di HeHa Stone Valley, Gunungkidul, pada Rabu (7/8/2024). Salah satu pasangan yang menarik perhatian adalah Krisna Hartanto (38) dan Hanum Prastika (33), yang memiliki cerita unik bertemu sebagai driver ojek online (ojol) dan pelanggannya. Acara ini sekaligus memeriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia dengan konsep yang tidak biasa.

Kisah Pertemuan Krisna dan Hanum: Dari Ojek Online Hingga ke Pelaminan

Kisah cinta mereka dimulai pada November 2023 ketika Hanum memesan ojek online untuk menghadiri sidang perceraian di Pengadilan Agama Bantul. Tanpa diduga, pengemudi yang menjemputnya adalah Krisna, pria yang kini menjadi suaminya.

Saat itu, Hanum sempat meminta Krisna untuk menunggunya hingga sidang selesai, dan Krisna menyanggupi. Tidak ingin melewatkan kesempatan, Krisna pun meminta nomor telepon Hanum. Sejak saat itu, komunikasi mereka terjalin hingga hubungan tersebut berubah menjadi lebih serius.

Hanum mengungkapkan bahwa kedekatan mereka juga dipengaruhi oleh lokasi tempat tinggalnya yang berdekatan dengan rumah Krisna di daerah Kasihan, Bantul. “Awalnya hanya sering ngobrol dan bertemu. Ternyata, malah jadi jodoh,” ujar Hanum dengan senyum bahagia.

Ikut Pernikahan Massal: Momen Istimewa di HeHa Stone Valley

Ketika mendengar informasi tentang pernikahan massal gratis melalui media sosial, Hanum langsung mengusulkan ide tersebut kepada Krisna. Mereka berdua sepakat untuk mengikuti acara itu, yang diadakan di lokasi eksotis HeHa Stone Valley dengan pemandangan tebing Geopark Gunungsewu dan laut selatan yang memukau.

Pernikahan massal ini menjadi momen yang berkesan bagi Krisna dan Hanum. Dengan mengenakan busana adat Jawa berwarna hitam, mereka mengucapkan janji suci di lokasi yang tidak biasa. “Kapan lagi bisa menikah di tempat seindah ini?” ungkap Krisna dengan penuh antusias.

Konsep Unik Nikah Massal di Tengah Perayaan HUT RI ke-79

Ketua panitia acara, RM. Riyan Budi Nuryanto, menjelaskan bahwa pernikahan massal ini dirancang dengan konsep “Nikah Bareng Merdeka” untuk mendukung program wedding tourism. Acara ini diadakan sebagai bagian dari perayaan HUT RI ke-79 dengan tujuan menarik wisatawan ke Gunungkidul.

Keunikan acara ini terlihat dari lokasinya yang berada di atas tebing batu purba dengan panorama lembah hijau dan hamparan laut. Selain itu, mahar yang diberikan juga istimewa, berupa tiwul—makanan khas Gunungkidul—dan cincin batu berwarna merah putih yang melambangkan semangat kebangsaan.

“Kami ingin memberikan kesan berbeda dibandingkan pernikahan konvensional. Dengan konsep ini, kami berharap dapat memperkenalkan budaya lokal ke dunia internasional,” ujar Riyan.

Harapan Pasangan Pengantin

Hanum berharap pernikahannya dengan Krisna dapat menjadi rumah tangga yang penuh kedamaian, cinta, dan keberkahan. “Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah,” ucapnya.

Sementara itu, Krisna mengungkapkan rasa syukurnya bisa menikah di tempat seindah HeHa Stone Valley. Baginya, ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pernikahan yang sah dan bermakna, tetapi juga mendukung pertumbuhan pariwisata lokal.

Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Lokal

Acara seperti ini membuktikan bahwa tradisi lokal dapat dipadukan dengan inovasi modern untuk menciptakan daya tarik wisata baru. Konsep nikah massal di lokasi seperti Geopark Gunungsewu tidak hanya mendukung pariwisata, tetapi juga melestarikan nilai-nilai budaya daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *