Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya foto tabung gas elpiji berwarna pink ukuran 3 kg di media sosial. Tabung yang disebut sebagai Bright Gas ini diklaim sebagai produk non subsidi dan disebut-sebut akan menggantikan gas melon bersubsidi yang penjualannya kini dibatasi. Isu ini memicu kebingungan di tengah transisi distribusi LPG dari pengecer ke pangkalan resmi.

Penjelasan Resmi dari Pertamina

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa Pertamina tidak pernah merilis LPG 3 kg non subsidi berwarna pink. “Saat ini, Pertamina hanya menjual Bright Gas dalam ukuran 5,5 kg dan 12 kg untuk kategori non subsidi. Tidak ada tabung 3 kg berwarna pink yang beredar,” ujar Simon dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR di Jakarta.

Simon juga menjelaskan bahwa produk serupa memang pernah diuji pasar pada tahun 2018 dengan distribusi terbatas di Jakarta dan Surabaya. “Uji pasar tersebut berlangsung selama enam bulan dengan total 3.000 tabung. Namun, produk tersebut tidak dilanjutkan dan tidak lagi beredar di pasaran,” tambahnya. Simon menegaskan bahwa kabar tentang peredaran produk ini saat ini adalah hoaks.

Konfirmasi dari Kementerian ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turut mengonfirmasi bahwa Bright Gas 3 kg pernah diluncurkan pada tahun 2018. Namun, ia membantah adanya distribusi baru-baru ini. “Ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan upaya pemerintah menata ulang distribusi LPG 3 kg. Pemerintah tetap memperhatikan nasib pengecer dan memastikan distribusi berjalan adil,” ujar Bahlil.

Sejarah Bright Gas 3 Kg

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa Bright Gas 3 kg memang pernah diperkenalkan sebagai bagian dari diversifikasi produk. Produk ini dirancang untuk konsumen kelas menengah yang tidak menerima subsidi, dengan harga antara Rp 39.000 hingga Rp 56.000 per tabung isi ulang. Namun, distribusinya terbatas dan tidak pernah meluas ke seluruh Indonesia.

Perbandingan Harga Gas Melon dan Bright Gas 3 Kg

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah perbandingan harga antara gas melon bersubsidi dan Bright Gas 3 kg non subsidi:

  • Gas Melon 3 kg Bersubsidi: Harga pasar Rp 42.750 per tabung, dengan subsidi pemerintah sebesar Rp 30.000, sehingga konsumen hanya membayar Rp 12.750.
  • Bright Gas 3 kg Non Subsidi: Dijual dengan harga pasar tanpa subsidi, berkisar antara Rp 39.000 hingga Rp 56.000 per tabung.

Target Konsumen Bright Gas 3 Kg

Bright Gas 3 kg ditujukan untuk konsumen kelas menengah yang membutuhkan gas dalam ukuran kecil namun tidak bergantung pada subsidi. “Produk ini cocok untuk keluarga muda yang tinggal di apartemen, karena lebih aman, ringan, dan mudah dipindahkan,” jelas Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid.

Komitmen Pertamina Terhadap Gas Bersubsidi

Pertamina menegaskan bahwa keberadaan Bright Gas 3 kg non subsidi tidak akan mempengaruhi pasokan gas melon bersubsidi. “Kami memastikan LPG subsidi tetap tersedia bagi masyarakat yang berhak,” tambah Mas’ud.

Isu tentang peredaran Bright Gas 3 kg non subsidi berwarna pink saat ini adalah tidak benar. Produk tersebut memang pernah diuji coba pada tahun 2018, namun tidak dilanjutkan. Pemerintah dan Pertamina berkomitmen menjaga ketersediaan LPG bersubsidi untuk masyarakat yang membutuhkan, sembari menata ulang distribusi agar lebih efisien dan tepat sasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *