Ruud van Nistelrooy memulai debutnya sebagai pelatih Leicester City dengan gemilang. Pada pertandingan perdana di awal Desember, Leicester berhasil menang 3-1 atas West Ham di Liga Inggris. Namun, tren positif itu tak bertahan lama. Setelah kemenangan tersebut, performa The Foxes menurun drastis.
Leicester City hanya mampu meraih hasil imbang sekali, lalu mengalami tujuh kekalahan berturut-turut. Situasi ini membuat Jamie Vardy dan rekan-rekannya terpuruk di zona degradasi, tepatnya di peringkat ke-19 klasemen sementara dengan raihan 14 poin dari 22 pertandingan.
Asa Leicester City untuk Bertahan di Liga Utama
Meski tengah berada di zona degradasi, Leicester City masih memiliki peluang untuk keluar dari situasi sulit. Saat ini, mereka hanya tertinggal dua poin dari Wolverhampton Wanderers yang berada di posisi aman, peringkat ke-17. Dengan sisa pertandingan yang ada, kans The Foxes untuk bertahan di Liga Inggris tetap terbuka lebar.
Suporter Mulai Kehilangan Kesabaran
Kekecewaan suporter Leicester terhadap performa tim semakin memuncak. Pada laga terakhir di kandang, ketika Leicester kalah 0-2 dari Fulham, para penggemar meneriaki Van Nistelrooy dengan ungkapan penuh kritik, seperti, “Kamu tidak tahu apa yang sedang kamu lakukan.” Tekanan dari para pendukung ini membuat posisi Van Nistelrooy di klub semakin terpojok.
Konflik Internal dan Rumor Pengunduran Diri
Menurut laporan dari The Sun, situasi semakin memanas karena pihak klub gagal memenuhi permintaan Van Nistelrooy untuk mendatangkan pemain baru. Pelatih asal Belanda tersebut merasa kecewa karena kurangnya dukungan dari manajemen dalam upaya memperkuat tim.
Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Van Nistelrooy sedang mempertimbangkan untuk mundur dari posisinya. Namun, meski situasi internal memanas, sejumlah pemain Leicester masih menunjukkan dukungan dan kepercayaan kepada sang pelatih.
Tantangan Berat Menanti Leicester
Leicester City akan menghadapi Tottenham Hotspur pada Minggu (26/1) dalam lanjutan Liga Inggris. Pertandingan ini menjadi momen penting yang akan menentukan arah perjalanan Leicester di musim ini, sekaligus menguji ketahanan mental tim di bawah tekanan besar.