Militer Jepang Kerahkan Jet Tempur Tanggapi Penerbangan Pesawat Rusia di Wilayah Udara

Militer Jepang baru-baru ini mengerahkan jet tempurnya setelah mendeteksi aktivitas pesawat militer Rusia di sekitar wilayah kepulauan Jepang. Ini menjadi kejadian pertama dalam lima tahun terakhir di mana pesawat-pesawat Rusia terpantau melakukan penerbangan mengelilingi Jepang. Situasi ini memicu perhatian pemerintah Jepang yang meningkatkan kesiapsiagaan militernya.

Penerbangan Pesawat Rusia di Sekitar Kepulauan Jepang

Pada Kamis (12/9/2024), Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa beberapa pesawat militer Rusia, termasuk pesawat Tu-142, terbang di atas perairan antara Jepang dan Korea Selatan sebelum mengarah ke Okinawa dan Hokkaido. Meskipun tidak memasuki wilayah udara Jepang, penerbangan ini dianggap sebagai langkah provokatif mengingat hubungan sensitif antara kedua negara.

Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan kepada media bahwa pesawat-pesawat Rusia tersebut terbang di atas wilayah yang menjadi sengketa antara Jepang dan Rusia. Momen serupa terjadi terakhir kali pada tahun 2019, namun waktu itu melibatkan pesawat pengebom Rusia yang sempat memasuki wilayah udara Jepang.

Latihan Militer Bersama Rusia dan China Meningkatkan Ketegangan

Selain penerbangan pesawat militer, latihan gabungan antara angkatan laut Rusia dan China di Laut Jepang juga menambah ketegangan di kawasan. Latihan ini merupakan yang terbesar dalam tiga dekade terakhir dan disebut-sebut sebagai respons terhadap dominasi Amerika Serikat di panggung global. Rusia dan China telah mempererat kerja sama militer mereka, bahkan mendeklarasikan kemitraan strategis “tanpa batas” sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Tidak hanya Rusia, militer China juga terlibat dalam insiden serupa. Pada akhir Agustus 2024, pesawat pengintai Y-9 milik Tiongkok terdeteksi melanggar wilayah udara Jepang selama dua menit, yang mengakibatkan Jepang kembali mengerahkan jet tempurnya.

Aktivitas Pesawat Intelijen Rusia Menambah Ketegangan di Wilayah Udara Jepang

Sebelumnya, pada bulan April 2024, Jepang juga menghadapi situasi serupa. Jet tempur Jepang dikerahkan untuk mengejar pesawat intelijen Il-20M dan Il-38M milik Angkatan Udara dan Angkatan Laut Rusia. Kedua pesawat tersebut diketahui terbang di sepanjang garis pantai Hokkaido dan Honshu sebelum kembali ke markas Armada Pasifik Rusia di Teluk Peter the Great.

Manuver pesawat-pesawat Rusia di sekitar wilayah udara Jepang ini memicu kekhawatiran lebih lanjut, mengingat selama tahun anggaran 2023, Jepang telah meluncurkan jet tempurnya sebanyak 174 kali untuk mencegat pesawat militer Rusia. Pesawat Il-20M dikenal sebagai pesawat pengumpul intelijen elektronik, sementara Il-38M dirancang untuk operasi anti-kapal selam. Kedua pesawat ini masih menjadi bagian penting dari armada militer Rusia.

Ancaman yang Terus Berlanjut di Wilayah Asia Timur

Jepang dan Rusia, meskipun berbagi perbatasan maritim, memiliki hubungan yang tegang terutama di sekitar kepulauan yang menjadi sengketa. Selain Rusia, Jepang juga menghadapi ancaman dari China dan Korea Utara, yang menambah kompleksitas geopolitik di kawasan Asia Timur. Dengan meningkatnya aktivitas militer di wilayah tersebut, Jepang terus memperkuat kesiapsiagaannya bersama dengan sekutunya, termasuk Amerika Serikat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *