Lamine Yamal Bersinar, Luis de la Fuente Angkat Bicara Soal Pengelolaan Menit Bermain

Jakarta – Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, memuji dampak besar yang terus ditunjukkan oleh Lamine Yamal dalam skuadnya. Pemain muda berbakat ini dianggap sebagai salah satu pemain yang paling menjanjikan di dunia sepakbola saat ini. Namun, di tengah kesibukan jadwal pertandingan, de la Fuente juga mengomentari isu seputar pengelolaan menit bermain para pemain, termasuk Yamal.

Lamine Yamal: Pemain Muda yang Menonjol

Lamine Yamal, yang baru berusia 17 tahun, telah mencuri perhatian sejak usianya yang masih 16 tahun. Dia menjadi salah satu kunci kesuksesan Spanyol di Euro 2024. Penampilan impresifnya terus berlanjut di musim domestik 2024/2025 bersama Barcelona, di mana dia telah mencatatkan lima gol dan lima assist. Posisinya sebagai salah satu pemain muda paling menarik saat ini telah dikukuhkan.

Pelatih Luis de la Fuente menyatakan bahwa Yamal membawa elemen berbeda dalam permainan tim nasional Spanyol. Dia memuji kedewasaan dan kemampuan luar biasa Yamal yang melebihi usianya. “Lamine adalah pemain yang pada usianya terlihat jauh lebih matang, dengan tanggung jawab yang besar,” ujar de la Fuente dalam wawancaranya dengan Dunia Olahraga.

De la Fuente bahkan berani mengatakan bahwa Yamal memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain terhebat sepanjang masa, mengingat kemampuannya yang luar biasa baik di level klub maupun tim nasional.

Tantangan Mengelola Menit Bermain Lamine Yamal

Namun, di tengah pujian untuk Yamal, de la Fuente juga menyoroti tantangan pengelolaan waktu bermain pemain muda tersebut. Saat jeda internasional, beberapa pemain Spanyol, termasuk Rodri dan Dani Carvajal, harus absen karena cedera. Ini menambah tekanan pada tim untuk menjaga kebugaran para pemain, termasuk Yamal.

De la Fuente menegaskan bahwa pengelolaan menit bermain bukanlah tanggung jawab tim nasional sepenuhnya. Dia menekankan bahwa klub, yang lebih banyak menggunakan pemain sepanjang musim, seharusnya lebih bertanggung jawab atas hal ini. “Kami harus mengelola menit bermain, tetapi klub yang lebih sering memainkan pemain seharusnya bertanggung jawab lebih besar,” kata de la Fuente, seperti dikutip dari ESPN.

De la Fuente mengakui bahwa mengistirahatkan pemain dalam jeda internasional adalah tantangan yang sulit, mengingat tim nasional hanya bermain dalam beberapa pertandingan penting setiap tahunnya. Menurut studi FIFA yang dikutip de la Fuente, pemain hanya menghabiskan sekitar 3,5% dari total pertandingan mereka di tim nasional. Oleh karena itu, klub harus lebih bijak dalam mengatur jadwal dan menghindari kelelahan pemain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *