Jay Emmanuel-Thomas Dipecat Greenock Morton Usai Terlibat Penyelundupan Narkoba

Gourock – Jay Emmanuel-Thomas, mantan striker Arsenal berusia 33 tahun, dipecat oleh klub Skotlandia Greenock Morton setelah terlibat dalam kasus penyelundupan ganja. Pesepakbola tersebut ditangkap oleh Badan Kejahatan Nasional (NCA) di kediamannya di Gourock, dekat Glasgow, pada Rabu pagi, 18 September 2024. Penangkapan ini terjadi setelah ditemukan 60 kilogram ganja yang diperkirakan bernilai 600 ribu poundsterling atau sekitar Rp 12 miliar di Bandara Stansted, London, pada 2 September.

Barang haram tersebut disembunyikan dalam dua koper yang tiba dari Bangkok, Thailand. Emmanuel-Thomas kemudian ditahan dan diinterogasi oleh pihak berwenang. Pada Kamis, 19 September, ia dihadapkan ke Pengadilan Magistrat Carlisle dengan tuduhan mengimpor narkoba kelas B. Sebagai akibat dari insiden ini, Greenock Morton segera memutuskan kontraknya dan mengumumkan pemecatan melalui media sosial.

Greenock Morton Pecat Emmanuel-Thomas

Greenock Morton menyampaikan pernyataan resmi terkait pemecatan mantan pemain Arsenal tersebut. “Greenock Morton FC dapat mengonfirmasi bahwa kontrak Jay Emmanuel-Thomas telah berakhir dengan segera. Kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut mengenai kasus ini,” tulis klub dalam unggahannya.

Selain Emmanuel-Thomas, dua wanita juga turut ditangkap dan diadili oleh Pengadilan Magistrat Chelmford terkait kasus penyelundupan ganja ini. Mereka diduga berperan dalam operasi penyelundupan tersebut, yang saat ini sedang ditangani oleh NCA.

Karier Emmanuel-Thomas yang Meredup

Jay Emmanuel-Thomas memulai karier sepakbolanya di akademi Arsenal dan pernah bermain di bawah asuhan Arsene Wenger. Ia sempat tampil sebanyak lima kali untuk tim utama Arsenal sebelum akhirnya dipinjamkan ke beberapa klub seperti Doncaster Rovers dan Cardiff City. Pada 2011, ia meninggalkan Arsenal secara permanen dan melanjutkan kariernya di berbagai klub, termasuk Ipswich Town, Bristol City, Queens Park Rangers, dan MK Dons.

Setelah bermain di Inggris, Emmanuel-Thomas juga sempat berkarier di Thailand bersama PTT Rayong, serta di India dengan Jamshedpur. Pada musim 2024 ini, ia menandatangani kontrak selama enam bulan dengan Greenock Morton dan telah bermain enam kali, mencetak satu gol. Namun, keterlibatannya dalam kasus narkoba ini membuat kariernya di Greenock Morton harus berakhir lebih cepat.

Ancaman Hukuman Penjara 14 Tahun

Kasus penyelundupan ganja yang melibatkan Emmanuel-Thomas bukan hanya mengguncang karier sepakbolanya, tetapi juga membawanya pada ancaman hukuman penjara yang berat. Menurut peringatan yang dikeluarkan oleh NCA pada Agustus 2024, siapa pun yang tertangkap menyelundupkan ganja ke Inggris dari negara-negara seperti Thailand, Kanada, atau Amerika Serikat, bisa menghadapi hukuman penjara hingga 14 tahun.

NCA terus bekerja sama dengan mitra seperti Pasukan Perbatasan untuk menindak tegas mereka yang terlibat dalam penyelundupan narkoba, baik kurir maupun penyelenggara. Emmanuel-Thomas dan kedua wanita yang terlibat dalam kasus ini kemungkinan besar akan menghadapi dakwaan yang berat terkait impor obat-obatan terlarang.

Masa Depan yang Suram untuk Emmanuel-Thomas

Dengan berbagai klub yang pernah dibela selama kariernya, termasuk Livingston dan Aberdeen di Skotlandia, serta pengalaman di tim nasional Inggris U-17 dan U-19, Emmanuel-Thomas sebenarnya memiliki potensi besar. Namun, insiden ini tampaknya akan menjadi titik balik negatif dalam perjalanan kariernya. Pemain yang lahir di London ini kini menghadapi masa depan yang suram, baik di dunia sepakbola maupun di pengadilan.

Jay Emmanuel-Thomas, yang pernah diprediksi memiliki karier cerah di sepakbola, kini harus menghadapi konsekuensi hukum serius setelah terlibat dalam penyelundupan ganja. Pemecatannya oleh Greenock Morton menambah daftar panjang kemunduran dalam kariernya. Dengan ancaman hukuman hingga 14 tahun penjara, masa depan pesepakbola ini tampak suram.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *