Google Rekrut Kembali Jenius AI, Noam Shazeer dengan Nilai Fantastis

Google baru-baru ini membuat langkah besar dengan menggelontorkan dana sebesar USD 2,7 miliar (sekitar Rp 41 triliun) untuk merekrut kembali salah satu ilmuwan kecerdasan buatan (AI) paling berbakat, Noam Shazeer. Shazeer, seorang insinyur perangkat lunak yang sudah bekerja di Google sejak tahun 2000, memutuskan hengkang pada tahun 2021 setelah gagasan chatbot yang ia kembangkan bersama rekannya, Daniel De Freitas, tidak disetujui oleh eksekutif perusahaan.

Setelah meninggalkan Google, Shazeer dan De Freitas mendirikan startup AI mereka sendiri yang bernama Character.AI. Dalam waktu singkat, startup tersebut meraih kesuksesan besar dan bahkan mencapai valuasi USD 1 miliar pada tahun lalu, dengan lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan.

Kesepakatan Google dan Character.AI

Pada bulan lalu, Google dan Character.AI mengumumkan bahwa Noam Shazeer, Daniel De Freitas, serta beberapa anggota tim Character.AI akan bergabung dengan DeepMind, divisi AI milik Google. Melalui kesepakatan ini, Google membayar sebesar USD 2,7 miliar untuk mendapatkan lisensi teknologi dari Character.AI sekaligus mengembalikan Shazeer dan timnya ke dalam struktur perusahaan.

Sistem lisensi ini memungkinkan Google untuk langsung memanfaatkan kekayaan intelektual yang dimiliki Character.AI tanpa harus menunggu proses regulasi yang panjang dan rumit, seperti halnya jika perusahaan tersebut diakuisisi secara penuh.

Keunggulan Noam Shazeer di Dunia AI

Noam Shazeer memang dikenal sebagai sosok yang sangat berbakat di bidang kecerdasan buatan. Eric Schmidt, mantan CEO Google, bahkan menyatakan bahwa jika ada satu orang yang bisa menciptakan AI yang setara dengan kecerdasan manusia, maka orang tersebut adalah Shazeer.

Pada tahun 2017, Shazeer bersama De Freitas mengembangkan chatbot bernama Meena. Shazeer begitu yakin dengan potensi Meena hingga ia meramalkan bahwa suatu saat chatbot ini dapat menggantikan mesin pencari Google. Namun, pada saat itu, eksekutif Google merasa bahwa merilis Meena terlalu berisiko.

Shazeer dan Proyek Google Gemini

Kini, setelah kembali bergabung dengan Google, Shazeer telah ditunjuk sebagai salah satu dari tiga orang yang akan memimpin pengembangan generasi berikutnya dari Gemini, model AI yang dikembangkan Google untuk bersaing dengan ChatGPT milik OpenAI. Transaksi ini juga memberi Shazeer ratusan juta dolar sebagai bagian dari kesepakatan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *