Ketegangan di Timur Tengah kian meningkat dengan pecahnya perang antara Israel dan Hizbullah. Pemerintah Jepang melalui Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshimasa Hayashi, telah menginstruksikan warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. Menurut laporan dari Times of Israel, pada Jumat (27/9/2024), Hayashi menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang memantau keselamatan warga Jepang di Lebanon.
Sambil memeriksa keamanan warganya, Jepang juga berencana mengirimkan pesawat militer untuk mengevakuasi sekitar 50 warga negara Jepang yang masih berada di Lebanon. Pesawat angkut militer C-2 akan dikerahkan dan bersiaga di Yordania.
Situasi Memanas: Israel Melancarkan Serangan Besar-besaran ke Lebanon
Sementara itu, ketegangan terus meningkat di perbatasan Israel dan Lebanon. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan terhadap target Hizbullah di Lebanon, termasuk depot senjata dan infrastruktur militer lainnya. Israel memperingatkan warga Lebanon untuk tidak kembali ke rumah mereka karena ancaman serangan lebih lanjut.
IDF mengklaim bahwa serangan mereka menghancurkan gudang senjata Hizbullah, yang diduga menyimpan rudal jelajah, roket presisi, serta peluncur roket. Dalam sebuah pernyataan, IDF menyebut bahwa serangan udara terus berlanjut dan menargetkan lebih dari 100 titik penting di Lebanon.
Rudal Hizbullah Menargetkan Pusat Kota Tel Aviv
Konflik ini semakin meluas setelah Hizbullah berhasil menembakkan rudal ke pusat Kota Tel Aviv untuk pertama kalinya. Target mereka adalah markas intelijen Israel, Mossad, di dekat Herzliya. Meskipun rudal tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan David’s Sling, serangan tersebut menunjukkan intensitas konflik yang semakin parah.
Selain itu, Hizbullah terus melancarkan serangan roket sepanjang hari, termasuk 40 roket yang diarahkan ke Safed, Israel, menyebabkan kerusakan parah pada beberapa rumah.
Evakuasi Warga Lebanon dan Kerugian Akibat Serangan
Konflik ini juga menyebabkan ribuan warga Lebanon mengungsi. Pejabat Israel menegaskan bahwa pertempuran akan terus berlanjut hingga Hizbullah benar-benar terhalang.
Di sisi lain, IDF menemukan bahwa Hizbullah menggunakan rumah-rumah warga Lebanon sebagai tempat penyimpanan senjata. Salah satu temuan penting adalah rudal jarak jauh yang dipasang di loteng sebuah rumah di Lebanon Selatan. Hal ini semakin memperumit situasi, karena warga sipil menjadi korban dari konflik yang terus berlanjut.
Konflik Israel dan Hizbullah Terus Berkecamuk
Pertempuran antara Israel dan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas, dengan kedua pihak saling melancarkan serangan yang menimbulkan kerugian besar. Pemerintah Jepang telah mengambil langkah untuk melindungi warganya dengan melakukan evakuasi. Di sisi lain, situasi di lapangan semakin tidak terkendali, dengan Hizbullah meningkatkan intensitas serangan roket ke wilayah Israel. Konflik ini diperkirakan akan terus berlanjut, dengan dampak yang semakin meluas bagi warga sipil di kedua negara.