Situasi geopolitik di Timur Tengah yang semakin memanas, khususnya konflik antara Iran dan Israel, telah berdampak signifikan pada penerbangan internasional, termasuk yang menuju Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan bahwa ketegangan tersebut mempengaruhi rute penerbangan global dan berdampak pada industri pariwisata Tanah Air.
Sandiaga Uno, dalam kesempatan berbicara di acara Barekraf Developer Day (BDD) 2024 di Yogyakarta, mengungkapkan bahwa dampak konflik tersebut sangat terasa, terutama pada penerbangan dari Eropa yang terganggu akibat penutupan ruang udara di Timur Tengah. “Ada wisatawan yang terjebak di Timur Tengah karena ruang udara ditutup,” kata Sandiaga, merujuk pada pengalamannya sendiri ketika kembali dari Eropa.
Alternatif Rute yang Terganggu Konflik
Selain rute penerbangan melalui Timur Tengah, Sandiaga juga mengungkapkan bahwa alternatif jalur penerbangan lain, seperti melalui Korea, turut terganggu. Saat mencoba pulang melalui Korea, ia mendapati bahwa ruang udara di atas Korea Selatan juga ditutup karena adanya balon yang diterbangkan oleh Korea Utara.
Menurut Sandiaga, penutupan ruang udara tidak hanya terjadi di Timur Tengah, tetapi juga di wilayah lain seperti Asia. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya kewaspadaan tinggi terhadap situasi geopolitik global yang dapat berdampak pada kelancaran penerbangan.
Penerbangan Terpengaruh Langsung Konflik Iran dan Israel
Konflik antara Iran dan Israel semakin memperparah situasi penerbangan di kawasan tersebut. Ketegangan yang memuncak setelah Iran meluncurkan rudal ke Israel menyebabkan wilayah udara di sekitar Iran dan Irak ditutup. Beberapa penerbangan komersial dari Eropa dan Amerika Utara menuju Teluk dan Asia Selatan mengalami gangguan besar.
Sebagai contoh, penerbangan Air France dengan nomor penerbangan AF218 dari Paris menuju Mumbai harus menghabiskan delapan jam di udara tanpa tujuan. Pesawat tersebut sempat berbalik arah setelah wilayah udara Irak ditutup, sebelum akhirnya kembali ke Paris 12 jam setelah waktu keberangkatan.
Maskapai besar seperti Emirates dan Qatar Airways juga terkena dampak besar. Banyak penerbangan mereka dari Eropa terpaksa dialihkan atau kembali ke pangkalan karena penutupan wilayah udara.
Pariwisata Indonesia Masih Optimis Meski Ada Tantangan
Walaupun konflik di Timur Tengah menimbulkan gangguan, pariwisata Indonesia masih menunjukkan tren positif. Menurut Sandiaga Uno, jumlah wisatawan mancanegara hingga Agustus 2024 telah melampaui target, mencapai lebih dari 9 juta pengunjung. Ia optimistis bahwa target 14 juta wisatawan hingga akhir tahun akan tercapai, meski tetap memperingatkan untuk berhati-hati terhadap perkembangan situasi global.