An Se Young, bintang bulutangkis Korea, belakangan ini ramai diperbincangkan terkait keinginannya untuk memiliki sponsor pribadi. Hal ini menimbulkan gesekan dengan Asosiasi Badminton Korea (BKA) yang selama ini mengandalkan kontrak kolektif dengan satu merek apparel. Kontrak ini, berdasarkan laporan Naver, bernilai sekitar USD 2,75 juta atau setara dengan Rp43,8 miliar per tahun, yang mencakup sekitar 21% dari total pendapatan tahunan BKA.

Dalam sebuah wawancara, An Se Young menyatakan harapannya agar BKA tidak menghalangi kesepakatan sponsor pribadi yang bisa dimilikinya. Ia berharap dapat memiliki kebebasan dalam menentukan kontrak sponsorship tanpa adanya pembatasan.

“Saya berharap mereka tidak menghalangi saya dalam masalah sponsor atau kontrak lainnya, dan membiarkannya berjalan dengan baik,” ungkap An Se Young.

Namun, BKA menanggapi dengan kekhawatiran. Mereka berpendapat bahwa jika atlet diperbolehkan memiliki sponsor pribadi, pendapatan BKA dari kontrak kolektif bisa menurun. Jika hal ini terjadi, BKA khawatir akan terjadi pengurangan dana untuk turnamen dan pengembangan pemain muda.

Dampak Terhadap Pengembangan Pemain Muda

Menurut BKA, jika sponsor pribadi diperbolehkan, dana yang tersedia untuk program pelatihan dan pengiriman atlet ke turnamen internasional bisa berkurang. Pengurangan ini dikhawatirkan akan berdampak langsung pada pemain junior yang sedang dalam tahap pengembangan. Potensi berkurangnya dana dapat mengakibatkan lebih sedikit pemain junior yang ikut serta dalam turnamen dan pelatihan nasional, sehingga menghambat regenerasi pemain.

Perseteruan ini menjadi perhatian publik setelah An Se Young membuat komentar keras usai memenangkan medali emas di nomor tunggal putri Olimpiade Paris 2024. Ia menyinggung penanganan yang kurang baik dari BKA ketika ia mengalami cedera di Asian Games 2022 yang diselenggarakan pada tahun 2023.

Tanggapan BKA dan Langkah Menuju Perubahan

Setelah adanya tekanan dari berbagai pihak, BKA akhirnya memberikan respons positif terhadap permintaan An Se Young. Pada Selasa (10/9/2024), hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Korea (Kemenpora) memberikan beberapa rekomendasi, termasuk kebijakan mengenai sponsor pribadi atlet. Presiden BKA, Kim Taek-gyu, menyatakan bahwa akan ada revisi terkait kebijakan lama yang mengatur kontrak dan sponsor pemain.

Kim menegaskan bahwa kebiasaan lama yang kaku dalam hal pemilihan tim nasional, sponsor, dan kontrak perlu diubah. Dia juga menyebutkan bahwa meningkatkan kenyamanan kehidupan atlet adalah prioritas utama bagi BKA. Hal ini tentunya memberikan harapan baru bagi An Se Young dan para pemain bulutangkis lainnya di Korea Selatan.

An Se Young Kembali Bertanding di China Open 2024

Setelah sempat absen bertanding usai Olimpiade Paris, An Se Young dijadwalkan kembali beraksi di ajang China Open 2024. Turnamen ini termasuk dalam kategori Super 1000 di rangkaian BWF World Tour 2024, sehingga menjadi salah satu turnamen utama yang dinanti banyak pihak. Kondisi An Se Young yang fit dan momen comeback-nya di turnamen ini diharapkan bisa menjadi awal baru setelah menyelesaikan perseteruan dengan BKA.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *