Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengisyaratkan kemungkinan serangan balasan setelah Israel menyerang fasilitas militer Iran pada akhir pekan. Ia menilai serangan Israel sebagai langkah yang berlebihan dan menyatakan bahwa ini adalah kesalahan besar. “Rezim Israel tidak memahami kekuatan dan tekad bangsa kami,” ujarnya, mengutip pernyataan dari media resmi pemerintah Iran, IRNA.
Khamenei juga menekankan pentingnya membuat Israel menyadari kekuatan Iran dan meminta para pejabat untuk bertindak demi kepentingan nasional. Ia menekankan betapa krusialnya menjaga keamanan negara, termasuk keamanan psikologis warganya. “Rasa takut dan keraguan tidak ada dalam kamus kami,” tambahnya. Khamenei menjelaskan bahwa kekuatan nasional, dalam berbagai aspek seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pertahanan, adalah kunci untuk menjaga keamanan negara.
Respons Terhadap Serangan
Pernyataan Khamenei muncul setelah Israel melancarkan serangan ke berbagai fasilitas militer di Ilam, Khuzestan, dan Teheran pada Sabtu (26/10). Meskipun serangan tersebut menyebabkan beberapa tentara Iran tewas, Iran mengklaim tidak ada kerusakan yang signifikan terjadi di wilayahnya. Menurut Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, Iran berhasil mencegat sebagian besar proyektil yang ditembakkan oleh Israel, namun empat tentara tetap meninggal akibat serangan itu.
Peringatan Israel kepada Iran
Sebelum melancarkan serangan, Israel diketahui mengirimkan pesan peringatan kepada Iran untuk tidak membalas. Hal ini dilaporkan oleh situs berita AS Axios, yang menyatakan bahwa Israel ingin mencegah eskalasi lebih lanjut dari konflik yang terjadi antara kedua negara. Pesan tersebut bertujuan untuk mengurangi pertukaran serangan yang mungkin terjadi.
Pertemuan Darurat PBB
Menyusul serangan yang mematikan, Dewan Keamanan PBB berencana mengadakan pertemuan darurat untuk merespons permintaan Iran agar lembaga tersebut mengutuk tindakan Israel. Araghchi juga menyatakan bahwa Iran memiliki hak untuk merespons terhadap apa yang mereka sebut agresi kriminal.
Tindakan Hizbullah dan Gencatan Senjata di Gaza
Di tengah ketegangan ini, Hizbullah, yang merupakan sekutu Iran, juga kembali meluncurkan roket ke wilayah utara Israel. Mereka telah menargetkan beberapa lokasi dan mengeluarkan peringatan evakuasi kepada warga Israel di daerah tersebut. Sementara itu, Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, telah mengusulkan gencatan senjata dua hari di Gaza, sebagai upaya untuk mengakhiri konflik yang telah menyebabkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
Kesimpulan dan Harapan untuk Resolusi
Di tengah ketegangan yang meningkat ini, baik Iran maupun Israel tampaknya bersiap untuk mempertahankan posisi mereka. Khamenei menekankan bahwa perhitungan Israel perlu diubah dan mengingatkan bahwa serangan mereka tidak boleh diremehkan. Sementara itu, PM Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh Angkatan Udara Israel telah berhasil menghantam infrastruktur militer Iran.
Dalam situasi yang kompleks ini, harapan akan resolusi damai tetap ada, namun dengan berbagai ketegangan yang terus berkembang, langkah ke depan akan menjadi sangat krusial bagi stabilitas kawasan.