BMKG Ungkap Gempa Donggala M 6,3 Dipicu Sesar Palu Koro
BMKG mengatakan gempa magnitudo (M) 6,3 yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa tersebut dipicu aktivitas Sesar Palu Koro.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Palu Koro,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Sabtu (9/9/2023) malam.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” sambungnya.
Daryono mengatakan gempa ini berpusat di laut namun tak berpotensi menimbulkan tsunami. Dia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya.
Gempa Dirasakan Warga di Sigi
Gempa Donggala tersebut turut dirasakan warga di Perumahan Tinggede Indah 3, Kelurahan Tinggede, Kecamatan Marawola, Sigi. Durasi gempa kurang dari satu menit.
“Tadi memang sempat terasa gempa yang cukup kuat, jadi warga sempat keluar rumah semua,” ujar Yohanis (20) kepada detikcom, Sabtu (9/9).
Yohanis mengatakan getaran gempa terasa sebanyak satu kali. Para warga sempat khawatir.
“Warga sempat keluar semua karena kaget dan takut,” katanya.
Namun warga kini berangsur-angsur sudah kembali ke rumah masing-masing. Dia juga mengaku tak ada dampak kerusakan gempa di wilayah tempat tinggalnya.
“Dampak kerusakan belum ada,” katanya.