Di pelosok Kabupaten Konawe Kepulauan, tepatnya di Kecamatan Wawonii Tengah, SDN 3 Wawonii Tengah menjadi bukti nyata bagaimana teknologi mampu membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Sekolah ini, yang dulunya bergantung pada metode tradisional, kini melangkah maju ke era digital berkat hadirnya akses internet.
Sekolah kecil ini memiliki 38 siswa yang sebelumnya hanya belajar dengan papan tulis dan kapur. Dengan kehadiran internet gratis pada tahun 2023, proses pembelajaran mulai bertransformasi. Layar laptop dan proyektor menggantikan papan tulis sebagai alat utama pengajaran.
Perjuangan Pendidikan Sebelum Akses Internet
Waida, Kepala Sekolah SDN 3 Wawonii Tengah, mengingat perjuangan awalnya ketika ia mulai mengajar di tahun 2001. Saat itu, segala sesuatu dilakukan secara manual. Guru harus mengunjungi rumah siswa untuk berkomunikasi dengan orang tua, sementara asesmen bagi siswa kelas 5 harus dilakukan dengan menumpang di sekolah lain.
“Tahun 2002, kami membawa anak-anak menggunakan motor untuk asesmen di SMP terdekat. Sekarang, kami sudah mandiri dan tidak lagi perlu menumpang,” kenangnya.
Internet Mengubah Segalanya
Tahun 2023 menjadi tonggak perubahan besar bagi SDN 3 Wawonii Tengah. Dengan dukungan program dari BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, sekolah ini mendapatkan akses internet yang mengubah pola pembelajaran. Selain itu, perangkat seperti laptop dan proyektor yang disediakan oleh Dinas Pendidikan mempercepat proses digitalisasi di sekolah ini.
Guru di sekolah ini, Abdul Kadir, menjelaskan bahwa internet telah memungkinkan mereka untuk menggunakan media pembelajaran modern, seperti proyektor dan aplikasi digital. “Anak-anak sekarang lebih memahami materi karena bisa melihat visual langsung dari proyektor,” ungkapnya.
Kemajuan Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua
Tidak hanya pembelajaran yang berubah, komunikasi antara guru dan orang tua juga menjadi lebih efisien. Grup WhatsApp sekolah kini menjadi sarana utama untuk menyampaikan informasi, menggantikan metode lama berupa surat undangan.
“Dulu, jika ada rapat atau pertemuan, kami harus menyampaikan melalui surat atau datang langsung ke rumah orang tua. Sekarang, cukup lewat WhatsApp, semuanya lebih mudah dan cepat,” kata Waida.
Mengelola Tantangan Era Digital
Namun, dengan kehadiran internet, muncul pula tantangan baru. Sebagai kepala sekolah, Waida merasa bertanggung jawab untuk mengedukasi siswa agar menggunakan internet secara positif dan bertanggung jawab. “Kami mengajarkan anak-anak untuk memanfaatkan internet untuk belajar, bukan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” tegasnya.
Inspirasi Dari Pelosok Negeri
Transformasi di SDN 3 Wawonii Tengah adalah kisah inspiratif bagaimana pendidikan dapat berkembang meskipun berada di wilayah terpencil. Internet telah membuka peluang yang sama bagi siswa di pelosok untuk mengakses pendidikan berkualitas, sejajar dengan mereka yang berada di kota.
Dengan semangat yang terus menyala, SDN 3 Wawonii Tengah membuktikan bahwa pendidikan bukanlah angan-angan belaka. Teknologi telah menjadi jembatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar, bahkan di tengah keterbatasan.