Satuan Tugas Yonif Raider 323/Buaya Putih Kostrad saat ini melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG di wilayah Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Salah satu fokus kegiatan adalah patroli wilayah dan komunikasi sosial (Komsos) dengan warga Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, yang dipimpin oleh Kapten Inf Honest.
Komandan Satgas Yonif 323 Kostrad, Letkol Inf Tri Wiratno, menegaskan pentingnya perhatian terhadap kebutuhan masyarakat sekitar. Patroli yang dilakukan bukan hanya bertujuan menjaga keamanan, tetapi juga menjalin interaksi positif dengan warga. Hal ini diwujudkan melalui kunjungan ke Kampung Wuloni, di mana warga menyambut kehadiran prajurit dengan antusias.
Seorang warga, Zakaria Murib, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan. “Terima kasih Komandan 323. Tuhan memberkati,” ujarnya. Langkah ini menjadi bagian dari upaya TNI untuk menciptakan hubungan harmonis di wilayah tugas.
Pendekatan Dialogis dalam Penyerahan Diri Anggota OPM
Di sisi lain, Wakil Pimpinan OPM Kodap IV/Sorong Raya, berinisial HK, menyerahkan diri kepada pihak TNI di Maybrat, Papua Barat Daya. HK sebelumnya menjadi buronan selama hampir empat tahun karena keterlibatannya dalam pembunuhan empat prajurit TNI di Posramil Kampung Kisor pada 2021.
Proses penyerahan diri HK bermula dari laporan seorang mantan anggota OPM yang menginformasikan niat HK untuk bergabung kembali dengan NKRI. Letkol Inf Yakhya Wisnu Ariyanto, Dansatgas Yonif 501/BY, memimpin proses penjemputan HK di Kampung Fuog bersama istri dan anaknya pada 14 Januari 2025. Setelah itu, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengumpulan data pribadi.
Hasil koordinasi dengan Polres Maybrat memastikan bahwa HK akan menjalani proses hukum sesuai aturan yang berlaku. Letkol Yakhya mengapresiasi kerja sama berbagai pihak yang mendukung langkah ini dan menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam menyelesaikan konflik di Papua.
Keberhasilan Sinergi TNI dan Pemerintah Daerah
Keberhasilan operasi di Papua tidak lepas dari sinergi antara TNI dan pemerintah daerah. Panglima HABEMA Brigjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa komunikasi sosial yang dilakukan oleh Satgas Yonif 323 merupakan bentuk nyata pelaksanaan tugas inklusif TNI dalam mendukung pembangunan wilayah Papua.
Penyerahan diri HK juga menjadi bukti nyata efektivitas pendekatan dialogis dalam menciptakan kedamaian. Langkah ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Papua untuk hidup dalam keamanan dan stabilitas.
Operasi TNI di Papua menunjukkan pentingnya keseimbangan antara keamanan dan pendekatan humanis. Sinergi dengan pemerintah daerah serta komunikasi sosial yang inklusif menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan kedamaian di wilayah yang penuh tantangan ini.