Seorang sopir ojek online (ojol) menarik perhatian publik setelah ia mencoba memberi tahu seorang pembeli mengenai dugaan adanya daging babi di restoran Manado. Meskipun niatnya baik, hal ini memicu kebingungan. Kejadian ini dibagikan oleh seorang pria bernama Jesa melalui akun TikTok-nya pada 5 Januari 2025.
Dalam video tersebut, Jesa menceritakan bahwa ia memesan makanan dari restoran Manado yang telah menjadi langganannya melalui aplikasi ojol. Ketika pesanan diantar, sopir ojol bertanya terlebih dahulu apakah Jesa seorang Muslim. Setelah Jesa menjelaskan bahwa restoran tersebut memiliki klaim halal di akun Instagram-nya, sopir ojol menyebutkan bahwa ia melihat restoran itu memanggang sesuatu yang diduga daging babi.
Klarifikasi dari Pihak Restoran
Setelah video tersebut menjadi viral, pihak restoran segera memberikan klarifikasi melalui pesan langsung di Instagram kepada Jesa. Mereka menegaskan bahwa semua menu yang disajikan di restoran adalah 100% halal dan tidak ada daging babi dalam proses masakannya.
“Pesanan kami semuanya aman dan halal, tidak ada indikasi daging babi. Kami hanya menyajikan ikan dan makanan halal lainnya,” tulis pihak restoran dalam klarifikasinya.
Fakta Sebenarnya: Kesalahpahaman Sopir Ojol
Berdasarkan penjelasan lebih lanjut, daging yang dianggap sebagai daging babi oleh sopir ojol sebenarnya adalah ikan tuna dan cakalang. Bentuknya yang unik dan tidak biasa mungkin membuat sopir ojol salah mengira bahwa itu adalah daging babi. Jesa juga memastikan kembali bahwa restoran tersebut memang memiliki sertifikasi halal dan mempekerjakan karyawan Muslim.
Permintaan Maaf dan Respons Netizen
Jesa kemudian menyampaikan permintaan maafnya atas kebingungan yang terjadi. Ia juga memastikan bahwa restorannya tidak menjual daging babi dan berharap agar klarifikasi ini membantu restoran tersebut mendapatkan kepercayaan pelanggan.
“Video yang saya unggah bukan bermaksud merugikan siapa pun. Saya ingin mengucapkan permintaan maaf kepada restoran dan sopir ojol yang bersangkutan. Restoran ini 100% halal,” ujar Jesa.
Netizen pun memberikan tanggapan beragam. Banyak yang memahami bahwa niat sopir ojol sebenarnya baik, namun terjadi salah persepsi. Sebagian netizen juga berharap agar restoran tersebut mendapatkan lebih banyak pelanggan setelah klarifikasi ini.
Pelajaran Berharga dalam Bisnis Kuliner Halal
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi dan klarifikasi dalam menjalankan bisnis makanan, terutama yang berhubungan dengan klaim halal. Baik konsumen maupun pelaku usaha perlu memastikan keakuratan informasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat memengaruhi kepercayaan publik.
Sebagai langkah positif, pihak restoran telah membuka pintunya bagi siapa pun yang ingin memastikan klaim halal mereka. Selain itu, Jesa juga berharap agar pengalaman ini dapat menjadi pelajaran bersama untuk lebih teliti dalam memahami situasi.