Serangan Israel Terhadap RS Indonesia di Gaza: Kronologi dan Tuduhan Terowongan Rahasia

Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza menjadi target serangan udara oleh pasukan Israel pada Sabtu, 19 Oktober. Serangan ini menyebabkan kerusakan serius pada lantai dua dan tiga rumah sakit, serta memutuskan aliran listrik di fasilitas tersebut. Direktur RS Indonesia, Marwan Al Sultan, menjelaskan bahwa serangan itu terjadi sejak dini hari dan membuat para pasien serta staf medis terjebak dalam situasi yang mencekam.

Pengepungan dan Serangan ke Rumah Sakit

Menurut laporan dari berbagai media, serangan terhadap RS Indonesia bermula ketika pasukan pertahanan Israel (IDF) bergerak menuju wilayah Gaza utara, termasuk Beit Lahiya dan Jabalia, untuk mengepung beberapa rumah sakit. Di antara rumah sakit yang dikepung tersebut adalah RS Indonesia, yang saat itu menampung banyak warga sipil Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel.

Selain RS Indonesia, RS Kamal Al-Adwan yang berlokasi di Jabalia juga menjadi target serangan militer Israel pada pagi hari. Wakil Menteri Kesehatan Gaza, Yousef Abu Rish, mengungkapkan bahwa selama serangan berlangsung, ia mendengar suara ledakan besar yang menghantam lantai atas rumah sakit.

Pembakaran Rumah Sakit dan Pemadaman Listrik

Pada Senin, 20 Oktober, militer Israel kembali menyerang RS Indonesia dan membakarnya. Dalam serangan itu, generator listrik rumah sakit turut dibom, menyebabkan seluruh aliran listrik padam. Akibatnya, sejumlah pasien yang bergantung pada peralatan medis, seperti alat bantu pernapasan, kehilangan nyawa.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa RS Indonesia merupakan salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih beroperasi di wilayah tersebut, dan serangan ini membuat kondisi kesehatan di Gaza semakin kritis. Selain itu, staf medis tidak diizinkan keluar atau masuk rumah sakit, sehingga jenazah para korban harus dikuburkan di dalam kompleks rumah sakit.

Tuduhan Israel: Adanya Terowongan Hamas di Bawah Rumah Sakit

Israel mengklaim bahwa serangan terhadap RS Indonesia didasarkan pada dugaan bahwa kelompok militan Hamas menggunakan terowongan rahasia di bawah rumah sakit tersebut sebagai jalur untuk menyerang Israel. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan bahwa Hamas telah menggunakan RS Indonesia sebagai penutup bagi infrastruktur teror bawah tanah mereka.

Berdasarkan laporan The Guardian, citra satelit menunjukkan adanya dugaan terowongan di bawah RS Indonesia yang digunakan Hamas untuk menyelundupkan senjata, termasuk peluncur roket. Selain itu, RS Indonesia diduga menjadi tempat penyimpanan bahan bakar yang digunakan oleh Hamas.

Meski demikian, tuduhan ini belum terbukti secara menyeluruh, dan beberapa pihak internasional meragukan klaim tersebut. Hingga kini, serangan Israel terhadap RS Indonesia masih menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, yang menegaskan bahwa tindakan Israel tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.

Dampak Terhadap Kondisi Medis di Gaza

Serangan terhadap fasilitas medis, termasuk RS Indonesia, semakin memperburuk kondisi kesehatan di Gaza. Banyak korban terluka yang tidak bisa mendapatkan perawatan karena terbatasnya fasilitas dan staf medis akibat serangan ini. Di tengah situasi yang semakin memburuk, serangan ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang lebih mendalam di Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *