Pada Minggu (19 Januari 2025), Qatar melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Majed al-Ansari, mengonfirmasi bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah resmi diberlakukan. Pernyataan ini membawa secercah harapan di tengah konflik yang telah merenggut banyak korban jiwa. Dalam keterangannya, al-Ansari menyebut bahwa tiga sandera akan dibebaskan hari itu juga. Nama-nama mereka, termasuk seorang warga Israel berkebangsaan Rumania dan satu lagi berkebangsaan Inggris, telah diserahkan kepada pihak Israel.

Penundaan Sebelum Gencatan Senjata Berlaku

Meskipun gencatan senjata dijadwalkan dimulai pukul 08.30 pagi waktu setempat, pelaksanaannya baru berjalan sekitar pukul 11.15 pagi akibat kendala teknis. Hamas menyebutkan bahwa keterlambatan tersebut berkaitan dengan proses administrasi terkait identifikasi sandera yang akan dibebaskan. Selama periode penundaan ini, serangan udara Israel masih menghujani Gaza, mengakibatkan 19 korban jiwa dan 36 orang luka-luka. Juru Bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, menjelaskan bahwa para korban tersebar di berbagai wilayah, termasuk Rafah, Khan Yunis, dan Kota Gaza.

Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan

Dengan dimulainya gencatan senjata, perhatian kini tertuju pada bantuan kemanusiaan. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan bahwa 4.000 truk bantuan telah siap untuk memasuki Gaza. Sebagian besar truk tersebut membawa pasokan makanan dan tepung, yang sangat diperlukan oleh warga Gaza yang terdampak konflik.

Harapan untuk Masa Depan Gaza

Meskipun gencatan senjata telah berlaku, jalan menuju perdamaian sejati masih panjang. Tantangan besar menanti, termasuk proses pemulihan dan distribusi bantuan yang merata kepada penduduk Gaza. Komunitas internasional diharapkan turut berperan aktif dalam memastikan stabilitas di kawasan ini serta mendorong terciptanya perdamaian jangka panjang.

Gencatan senjata ini menjadi langkah awal penting tidak hanya untuk menghentikan kekerasan tetapi juga sebagai pintu masuk bagi distribusi bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *