PSSI terus mempercepat proses naturalisasi pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia. Dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI pada Senin (4/11/2024), PSSI bersama Menpora Dito Ariotedjo membahas naturalisasi tiga pemain berdarah Indonesia, yaitu Kevin Diks, Estella Loupattij, dan Noa Leatom. Langkah ini menambah daftar pemain keturunan yang bergabung dengan Timnas sejak 2021.
Alasan PSSI Lakukan Naturalisasi Pemain
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menjelaskan bahwa upaya naturalisasi ini merupakan strategi untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia. Menurut Yunus, ada keterbatasan dalam kualitas sumber daya pemain lokal saat ini, sehingga PSSI berupaya mencari pemain keturunan yang memiliki potensi tinggi untuk memperkuat skuad nasional. “Langkah ini dilakukan untuk menjawab ekspektasi masyarakat yang ingin melihat Timnas menjadi kekuatan di Asia, bahkan lolos ke Piala Dunia,” jelas Yunus, seperti dikutip dari detikSport.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, turut mendukung upaya naturalisasi ini. Menurut Shin, untuk mencapai target besar seperti menjadi “Singa Asia” atau lolos ke Piala Dunia, Timnas membutuhkan pemain yang memiliki kualitas kompetitif. Ia memberikan saran kepada PSSI untuk merekrut pemain keturunan yang bermain di luar negeri.
Proses Naturalisasi yang Sering Dianggap Mendadak
Namun, PSSI kerap mendapat kritikan karena permohonan naturalisasi yang diajukan di saat-saat mendekati pertandingan. Pada rapat dengan DPR, beberapa anggota Komisi X mempertanyakan mengapa proses naturalisasi sering dilakukan secara mendadak atau “injury time,” seperti yang terjadi pada naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reinders. Hal ini dinilai berisiko menghambat adaptasi pemain dengan strategi dan chemistry tim.
Menanggapi kritik ini, Yunus Nusi mengakui bahwa kendala komunikasi dan komitmen dengan para pemain keturunan di luar negeri menjadi salah satu penyebab keterlambatan. “Kami mohon maaf atas waktu yang terkadang mendesak. Komitmen dengan pemain sering kali baru bisa dicapai di saat terakhir,” kata Yunus. Ia menjelaskan bahwa PSSI perlu memastikan para pemain tersebut bersedia berkomitmen penuh untuk membela Timnas Indonesia tanpa ragu.
Kendala yang Dihadapi dalam Proses Naturalisasi
Yunus juga mengungkapkan bahwa agen pemain sering menjadi tantangan dalam mempercepat proses administrasi. Menurutnya, PSSI harus melakukan komunikasi intensif dengan agen-agen pemain untuk memperlancar proses naturalisasi. “Terkadang, agen-agen pemain memerlukan komunikasi lebih lanjut agar proses berjalan cepat. Namun, kami berusaha keras agar mereka dapat bergabung tepat waktu,” jelasnya.
Dengan mengatasi berbagai tantangan ini, PSSI berharap bahwa kehadiran pemain keturunan dapat membawa Timnas Indonesia lebih kompetitif di kancah internasional.