Pada 5 Mei 2021, sebuah insiden tragis terjadi di atas sebuah feri yang melintasi laut antara Dalian, Provinsi Liaoning, dan Yantai, Provinsi Shandong, China. Seorang wanita, yang juga bermarga Li, ditemukan tewas setelah terjatuh dari pagar pembatas kapal. Jenazahnya ditemukan oleh petugas setelah pencarian selama 45 menit.
Suaminya, yang juga bernama Li, pada awalnya mengklaim bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi mulai mencurigai adanya unsur pembunuhan. Lokasi jatuhnya korban berada di titik buta kamera pengawas kapal, yang berjumlah lebih dari 200 unit, dan ahli forensik menemukan luka memar di wajah korban.
Motif Pembunuhan
Setelah pernyataan awalnya dipertanyakan, penyelidikan lebih mendalam mengungkapkan bahwa Li, yang memiliki restoran di Shanghai, telah lama terjerat utang. Ia juga diketahui memiliki hubungan dengan seorang perempuan berusia 19 tahun, meskipun ia telah menikahi istrinya pada Oktober 2020. Li diketahui memanfaatkan posisi pernikahannya untuk mendapatkan manfaat finansial.
Tak lama setelah pernikahan, Li membeli empat polis asuransi jiwa untuk istrinya, dengan dirinya sebagai satu-satunya penerima manfaat. Jika istrinya meninggal akibat kecelakaan transportasi, Li akan menerima kompensasi sebesar 12 juta yuan (sekitar Rp27 miliar). Ini menjadi salah satu petunjuk penting yang menunjukkan bahwa tindakan Li mungkin telah direncanakan.
Penyidikan dan Pembuktian
Penyelidikan lebih lanjut menemukan bukti bahwa Li terlibat dalam aktivitas yang mencurigakan. Beberapa bulan setelah peristiwa tersebut, ia tertangkap menggunakan jasa prostitusi di hotel yang telah dipantau polisi. Selain itu, polisi juga mendalami status hubungan Li dan istrinya yang tidak tampak harmonis, dengan tetangga yang mengatakan bahwa pasangan tersebut jarang berinteraksi layaknya pasangan suami-istri.
Sebuah rekaman dari kamera pengawas yang diperiksa oleh ahli forensik mengungkapkan bahwa korban tidak jatuh secara alami. Rekaman tersebut menunjukkan lengan seseorang yang mengenakan pakaian hitam, yang sesuai dengan pakaian yang dikenakan oleh Li pada hari kejadian.
Persidangan dan Putusan
Pada persidangan yang berlangsung pada Juli 2022, Li dinyatakan bersalah atas pembunuhan berencana dan dijatuhi hukuman mati. Pengadilan tingkat lebih tinggi kemudian menolak banding yang dia ajukan, menguatkan keputusan tersebut.
Kasus ini menjadi peringatan akan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap klaim asuransi dan mengungkapkan risiko penyalahgunaan asuransi jiwa untuk tujuan kriminal. Hukuman mati yang dijatuhkan pada Li menunjukkan bahwa tindakan brutal seperti ini tidak akan dibiarkan begitu saja.