Seorang penumpang pesawat dari Thai Airways terpaksa diamankan setelah bertindak di luar kendali saat penerbangan. Pria tersebut diduga mencoba membuka pintu darurat pesawat. Kejadian ini terjadi pada penerbangan dari Taiwan menuju Bangkok, Thailand, pada 19 Desember 2024.

Ketegangan memuncak ketika pesawat Airbus 320 sedang berada pada ketinggian jelajah. Penumpang, yang diidentifikasi sebagai warga negara Thailand, tiba-tiba berteriak sambil berlari di lorong pesawat, memicu ketakutan di antara para penumpang.

Tidak hanya itu, pria tersebut menunjukkan tanda-tanda mencoba membuka pintu darurat pesawat. Ia bahkan memukul awak kabin yang berusaha menghentikannya.

Pengalaman Menakutkan Bagi Penumpang Lain

Salah satu saksi mata penerbangan, Yaowarat Pradungchat, mengungkapkan ketakutannya.
“Selama 10 tahun saya terbang, ini pertama kalinya saya menyaksikan kejadian seperti ini,” ujar Pradungchat, seperti dilansir New York Post pada Rabu (24/12/2024).

“Itu benar-benar mengerikan,” tambahnya.

Untungnya, pria tersebut berhasil ditangkap dan diikat ke kursinya oleh awak kabin dan penumpang lainnya. Ia tetap berada dalam kondisi terikat hingga pesawat mendarat di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, setelah perjalanan selama empat jam.

Penangkapan dan Penyelesaian Kasus

Setibanya pesawat di Bangkok, aparat keamanan yang telah bersiaga langsung naik ke pesawat untuk menangkap pria tersebut. Tersangka kemudian dibawa ke kantor polisi bandara untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kolonel Polisi Chakpong Nuchpadung, yang mengawasi Kantor Polisi Bandara Suvarnabhumi, mengungkapkan bahwa pria tersebut akhirnya dibebaskan atas dasar kemanusiaan.

“Keluarga tersangka mengonfirmasi bahwa ia memiliki riwayat gangguan kesehatan mental dan pernah menjalani perawatan. Namun, mereka tidak tahu apakah ia lupa minum obat sebelum penerbangan,” jelas Nuchpadung.

Perusahaan tempat pria tersebut bekerja, yang berbasis di Taiwan, telah memutuskan untuk memulangkannya ke Thailand karena kondisi kesehatannya yang menurun dan ketidakmampuannya menjalankan tugas.

Tidak Ada Tuntutan Hukum

Setelah penyelidikan, tidak ditemukan indikasi penggunaan narkoba dalam tubuh pria tersebut. Bandara Internasional Suvarnabhumi juga memilih untuk tidak mengajukan tuntutan hukum, karena tidak ada kerugian fisik yang terjadi selama insiden.

“Keputusan ini diambil sebagai bentuk simpati terhadap kondisi kesehatan mental pelaku,” ujar Nuchpadung.

Namun, jika pria tersebut dikenai dakwaan, ia dapat menghadapi ancaman hukuman penjara hingga tujuh tahun dan denda besar sesuai dengan hukum yang berlaku di Thailand.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *