Upaya penyelamatan terhadap pendaki asal Jakarta yang terjatuh di jurang Gunung Rinjani masih berlangsung hingga saat ini. Kejadian yang berlangsung pada 29 September 2024 ini telah menarik perhatian banyak pihak, terutama karena medan yang sulit dan cuaca yang sering berubah membuat proses pencarian semakin menantang.
Insiden Terjatuhnya Pendaki di Gunung Rinjani
Pendaki yang terjatuh, Kaifat Rafi Mubarok, mengalami kecelakaan saat menuruni Puncak Gunung Rinjani bersama rekannya, Muhammad Afifah Reza. Keduanya terjatuh ketika berada di punggungan menuju Pelawangan. Namun, Afifah berhasil menyelamatkan diri dengan cara berpegangan pada batang pohon, sementara Kaifat terjatuh ke jurang yang curam dengan perkiraan kedalaman 300 meter menuju tebing Danau Segara Anak.
Menurut keterangan I Gusti Ketut Suartha, yang bertanggung jawab atas operasi penyelamatan di Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.00 WITA. Saat itu, Kaifat diduga berlari, namun tiba-tiba terpeleset di tikungan terakhir jalur menuju Plawangan 4. Upaya evakuasi segera dilakukan oleh tim SAR gabungan, namun hingga kini keberadaan Kaifat belum ditemukan.
Tantangan dalam Proses Pencarian
Tim SAR gabungan yang terdiri dari petugas TNGR, SAR Lombok Timur, dan pegiat pendakian lainnya telah menemukan perkiraan lokasi jatuhnya Kaifat. Namun, medan yang terjal dan kondisi cuaca yang sering berubah menjadi tantangan besar dalam upaya penyelamatan. Ditambah lagi, jarak pandang yang terbatas serta kondisi tebing yang licin dan berpasir membuat evakuasi semakin sulit dilakukan.
Upaya penyelamatan juga diperkuat dengan bantuan alat-alat khusus seperti tali pengaman dan peralatan pendakian yang lebih canggih. Tim penyelamat harus ekstra hati-hati agar bisa mencapai lokasi dengan aman dan menghindari risiko lebih besar.
Upaya Penyelamatan yang Terus Berjalan
Proses pencarian terhadap Kaifat Rafi Mubarok masih terus dilakukan oleh tim SAR. Hingga kini, lebih dari 31 anggota tim penyelamat telah dikerahkan, termasuk petugas dari TNGR yang menggunakan trail dan mobil evakuasi untuk menjangkau Pos 2 Sembalun, tempat awal dimulainya pendakian. Sementara itu, Muhammad Afifah Reza, yang selamat dari kecelakaan ini, telah mendapat perawatan medis di shelter darurat di Pelawangan Sembalun.
Pihak kepolisian setempat, melalui Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman, mengonfirmasi bahwa upaya penyelamatan masih terus berlangsung. Nicolas juga menjelaskan bahwa selain cuaca yang menjadi hambatan, kondisi alam Gunung Rinjani yang curam memerlukan teknik evakuasi yang lebih kompleks dan aman.