Kiper Borneo FC Samarinda, Nadeo Argawinata, kembali mendapatkan tambahan hukuman dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Hukuman tersebut berupa larangan bertanding satu laga serta denda sebesar Rp10 juta. Pelanggaran ini terjadi saat laga antara Borneo FC dan PSS Sleman pada 12 September 2024, di mana Nadeo menggunakan tangannya untuk menghentikan bola di luar kotak penalti.
Pada awalnya, wasit hanya memberikan kartu kuning untuk pelanggaran tersebut. Namun, setelah melakukan tinjauan VAR, kartu kuning tersebut dianulir dan diganti dengan kartu merah langsung. Keputusan ini diambil pada sidang Komdis PSSI yang digelar pada 16 September 2024, dan diputuskan bahwa hukuman tambahan diberikan kepada kiper Timnas Indonesia tersebut.
Gestur Kontroversial Nadeo Argawinata
Salah satu momen yang lebih banyak diperhatikan oleh netizen adalah saat Nadeo meninggalkan lapangan setelah menerima kartu merah. Nadeo terlihat memberikan gestur tangan yang viral di media sosial, yaitu simbol ‘minus’ dengan tangan kiri dan angka ‘3’ dengan tangan kanan. Gestur ini diduga sebagai sindiran kepada PSS Sleman, yang sebelumnya menerima sanksi pengurangan tiga poin akibat kasus match fixing di Liga 2 2018.
Namun, Komdis PSSI tidak memberikan perhatian khusus terhadap gestur tersebut. Fokus utama mereka tetap pada pelanggaran yang dilakukan oleh Nadeo di lapangan, sehingga hanya pelanggaran tersebut yang menghasilkan sanksi.
Hukuman Tambahan dari Komdis PSSI
Sidang Komdis PSSI yang berlangsung dari 16 hingga 20 September 2024 juga menjatuhkan berbagai sanksi terhadap pemain dan klub lain di Liga 1 dan Liga 2. Salah satu keputusan yang dihasilkan adalah tambahan hukuman kepada Nadeo berupa larangan bertanding satu pertandingan dan denda Rp10 juta.
Selain Nadeo, pemain lain seperti Andre Oktaviansyah dari Persebaya Surabaya juga mendapat sanksi larangan bertanding dua pertandingan dan denda Rp10 juta akibat tindakan kekerasan terhadap pemain Persita Tangerang.
Sanksi Lainnya di Liga 1 dan Liga 2
Komdis PSSI juga menjatuhkan hukuman kepada klub seperti Persiku Kudus yang didenda Rp10 juta akibat aksi pelemparan botol air oleh suporter mereka pada pertandingan melawan Persijap Jepara. Sriwijaya FC menerima sanksi lebih berat, yakni penutupan sebagian tribun stadion dan denda Rp12,5 juta karena insiden perusakan fasilitas stadion dan pemukulan terhadap steward.
Di Liga 2, Persipa Pati juga dikenakan sanksi akibat ketidakmampuannya memberikan keamanan kepada tim tamu. Mereka dilarang menggelar pertandingan dengan penonton dan harus membayar denda sebesar Rp10 juta.
Dampak pada Kompetisi dan Kepatuhan Pemain
Berbagai sanksi ini menunjukkan komitmen Komdis PSSI dalam menjaga integritas kompetisi dan menegakkan disiplin di antara pemain serta klub. Pemberian hukuman kepada Nadeo Argawinata dan pemain-pemain lainnya menjadi bukti bahwa setiap pelanggaran, baik di dalam maupun di luar lapangan, akan mendapatkan konsekuensi yang serius.