Manchester United kembali menjadi korban gol Olimpico untuk kedua kalinya dalam seminggu. Pada pertandingan Premier League yang digelar Jumat (27/12/2024) dini hari WIB, Wolverhampton Wanderers sukses menundukkan MU dengan skor 2-0 di Molineux Stadium, salah satunya melalui gol spektakuler Matheus Cunha.
Gol Olimpico, yang didefinisikan sebagai gol langsung dari tendangan sudut, sangat jarang terjadi di dunia sepak bola. Gol ini pertama kali dikenal pada tahun 1924 ketika pemain Argentina, Cesareo Onzari, mencetak gol dari sepak pojok melawan juara Olimpiade 1924, Uruguay. Hingga kini, gol seperti ini masih dianggap sebagai sebuah prestasi unik dan langka.
Gol Matheus Cunha: Buah Latihan dan Kualitas Individu
Dalam pertandingan melawan MU, Matheus Cunha mencetak gol Olimpico pada menit ke-58. Saat itu, Cunha mengambil tendangan sudut dari sisi kiri lapangan dan langsung mengarahkan bola ke gawang. Bola melengkung sempurna ke sudut gawang tanpa mampu dihentikan oleh kiper MU, Andre Onana.
Tidak seperti kebanyakan gol Olimpico yang terjadi secara kebetulan, Cunha mengungkapkan bahwa gol ini adalah hasil latihan yang sudah ia lakukan sebelumnya. Bahkan, ia sempat mencoba strategi yang sama di babak pertama, meski belum membuahkan hasil. “Kami sudah melatih ini sebelumnya. Pada percobaan kedua, saya berhasil mencetak gol,” ujar Cunha seperti dilansir dari BBC.
Pelatih Wolverhampton, Vitor Pereira, memberikan pujian tinggi kepada Cunha atas golnya. Menurutnya, keberhasilan mencetak gol dari tendangan sudut adalah bukti kualitas individu sang pemain. “Ini bukan hanya soal latihan, tetapi tentang kemampuan pemain. Cunha menunjukkan kelasnya di liga yang kompetitif ini,” kata Pereira.
MU Kebobolan Gol Olimpico untuk Kedua Kalinya
Yang membuat situasi semakin sulit bagi Manchester United adalah fakta bahwa mereka kebobolan gol Olimpico untuk kedua kalinya dalam waktu seminggu. Sebelumnya, pada 20 Desember 2024, MU juga kejebolan gol serupa saat menghadapi Tottenham Hotspur di Carabao Cup. Son Heung-min mencetak gol langsung dari sepak pojok pada menit ke-88, menambah deretan masalah pada lini pertahanan MU.
Kebobolan dua gol Olimpico dalam waktu singkat ini menjadi sorotan tajam, menyoroti kelemahan pertahanan MU, khususnya dalam mengantisipasi situasi bola mati. Meski gol-gol seperti ini jarang terjadi, ketidakmampuan MU untuk mengatasinya menunjukkan celah yang harus segera diperbaiki oleh manajer Ruben Amorim.
Harapan Wolverhampton dan Pelajaran Bagi MU
Kemenangan Wolverhampton atas Manchester United ini semakin memperkuat posisi mereka di papan tengah klasemen Premier League. Sementara itu, kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi MU, yang harus segera membenahi strategi bertahan mereka jika ingin bersaing di sisa musim ini.