Mengambil keputusan untuk berhenti bekerja sering kali menjadi dilema bagi banyak profesional. Namun, seorang pria asal Gujarat, India, bernama Mayur Tarapara, memilih jalan ekstrem yang membuat banyak orang terkejut. Alih-alih menyampaikan niat resign secara resmi, ia memotong empat jari tangan kirinya untuk menghindari pekerjaannya sebagai operator komputer di sebuah perusahaan berlian. Insiden ini terjadi pada awal Desember 2024 di kota Surat.
Kronologi Kejadian
Mayur awalnya melaporkan insiden tersebut ke kantor polisi setempat. Ia mengklaim bahwa dirinya kehilangan empat jari setelah mengalami kecelakaan motor yang membuatnya pingsan di jalan. Namun, penyelidikan lebih lanjut oleh polisi menemukan kejanggalan dalam ceritanya. Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, Mayur terlihat memarkir motor dengan tenang, berjalan santai, dan kembali dengan tangan yang sudah terluka.
Fakta-Fakta Mengejutkan yang Terungkap
Setelah diinterogasi lebih lanjut, Mayur akhirnya mengakui bahwa ia sengaja melukai dirinya sendiri. Pria ini membeli pisau dari toko lokal, kemudian memotong empat jarinya pada malam hari di tempat sepi. Ia juga mengikat lengannya dengan tali untuk menghentikan aliran darah setelah melakukan aksi tersebut. Polisi menemukan bukti berupa tas yang berisi tiga jari tangan miliknya.
“Dia mengaku tidak ingin bekerja di pabrik berlian milik keluarganya dan sengaja melukai diri agar dianggap tidak layak untuk pekerjaan tersebut,” ujar seorang inspektur polisi di Surat. Penemuan tas berisi jari-jari tersebut menjadi bukti nyata dari aksi ekstrem ini.
Tekanan Pekerjaan yang Menjadi Pemicu
Alasan di balik tindakan ekstrem Mayur ternyata adalah tekanan pekerjaan di perusahaan berlian yang dimiliki oleh kerabatnya. Daripada berbicara secara langsung dengan keluarganya untuk menyampaikan niat resign, ia memilih cara yang tidak biasa dan sangat berisiko. Tindakan ini mencerminkan ketidakmampuannya menghadapi tekanan pekerjaan dan komunikasinya yang buruk dengan pihak perusahaan.
Pelajaran dari Insiden Ini
Insiden ini menjadi pengingat penting bahwa tekanan pekerjaan seharusnya ditangani dengan cara yang lebih sehat dan logis. Keputusan ekstrem seperti yang dilakukan Mayur tidak hanya membahayakan kesehatannya, tetapi juga tidak menyelesaikan masalah secara konstruktif. Dalam kasus ini, tekanan pekerjaan sering kali menjadi alasan utama seseorang ingin keluar dari pekerjaannya. Namun, tindakan melukai diri sendiri bukanlah solusi yang bijaksana.
Pentingnya Penanganan Tekanan Pekerjaan
Tekanan kerja adalah bagian tak terpisahkan dari dunia profesional. Namun, penting untuk memiliki pendekatan yang sehat dalam menghadapi situasi seperti ini. Berkonsultasi dengan HRD atau berbicara dengan keluarga secara terbuka dapat menjadi langkah yang lebih efektif dibandingkan tindakan ekstrem yang melibatkan risiko fisik dan mental.