Kendala Parkir pada Haul ke-113 Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Solo

Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menghadapi masalah terkait parkir liar selama acara Haul ke-113 Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, yang berlangsung pada 20-24 Oktober 2024. Banyak kendaraan jemaah, termasuk bus, yang terpaksa diderek karena parkir sembarangan di area yang tidak diperuntukkan sebagai tempat parkir. Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad, menyatakan bahwa beberapa kendaraan yang parkir sembarangan, terutama di Jalan Supit Urang Keraton, langsung diderek dan dibawa ke Polresta Solo. “Beberapa mobil dan bus diparkir di luar area yang ditentukan, dan menyebabkan gangguan lalu lintas,” ujar Taufiq pada Rabu (23/10/2024).

Ketersediaan Lahan Parkir Jadi Tantangan Besar

Terkait ketersediaan lahan parkir, pengasuh Majelis Ar-Raudhah Solo, Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, juga menyebutkan bahwa kendala parkir sudah menjadi isu setiap tahun dalam acara Haul Solo. Selama ini, Alun-alun Utara Keraton Solo menjadi salah satu tempat andalan untuk parkir kendaraan jemaah, namun revitalisasi kawasan tersebut menyebabkan area itu tidak bisa lagi digunakan sebagai tempat parkir. “Masalah utama adalah ketersediaan lahan parkir, terutama bagi bus besar, yang kerap menimbulkan kesan kemacetan di area tersebut,” kata Habib Novel.

Solusi Parkir Terpusat dan Alternatif Lahan Parkir

Sebagai solusi, Dishub Solo telah menyiapkan beberapa alternatif lokasi parkir bagi kendaraan jemaah, di antaranya Terminal Tirtonadi, Pedaringan, Jalan Juanda, dan Solo Baru. Taufiq menjelaskan bahwa sistem yang akan digunakan adalah model drop-off, di mana bus hanya mengantar jemaah ke lokasi acara dan kemudian parkir di tempat yang sudah disediakan. “Alun-alun Utara kini sudah tidak bisa digunakan lagi, meskipun sebelumnya bisa menampung hingga 300 bus. Kami menyediakan alternatif di Terminal Tirtonadi dan lokasi lainnya,” ujar Taufiq.

Selain itu, Dishub Solo juga menyediakan layanan shuttle bus dari lokasi parkir menuju tempat acara, sehingga memudahkan mobilitas jemaah. Tarif parkir yang dikenakan juga sudah diatur, dengan besaran Rp 20.000 untuk bus, Rp 5.000 untuk mobil, dan Rp 10.000 untuk Elf, dengan tarif progresif berlaku per dua jam. Dishub berharap sistem ini bisa mengurangi kepadatan lalu lintas selama acara Haul berlangsung.

Pentingnya Penataan Parkir yang Lebih Baik untuk Acara Keagamaan

Dengan semakin bertambahnya jumlah jemaah yang hadir setiap tahunnya, penataan parkir yang lebih baik sangat penting untuk memastikan kelancaran acara keagamaan seperti Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi. Pengelolaan parkir yang tepat tidak hanya akan membantu mengurangi kemacetan, tetapi juga menjaga keamanan dan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *