Keluarga Sunardi, warga Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, harus membangun jembatan pribadi senilai Rp 250 juta setelah akses satu-satunya menuju rumah mereka ditutup oleh tetangga. Jembatan ini memiliki panjang 28 meter dan lebar 1,5 meter, dengan konstruksi besi baja yang membentang di atas sungai di belakang rumah mereka.

Menurut menantu Sunardi, Joko Priono, jembatan tersebut dibangun menggunakan dana pribadi keluarga besar Sunardi dan dikerjakan oleh perusahaan konstruksi miliknya, PT Dinar Jaya. “Progres pembangunannya sudah 90 persen dan awal November nanti sudah bisa digunakan,” jelas Joko pada Kamis (21/11/2024).

Alasan Dibangun Jembatan

Keputusan membangun jembatan ini terpaksa diambil karena tetangga berinisial SP, pemilik lahan di depan rumah Sunardi, melarang keluarga Sunardi menggunakan jalan selebar 1 meter yang selama ini menjadi akses utama mereka. SP berencana menutup jalur tersebut dengan tembok. Akibatnya, keluarga Sunardi yang berjumlah 13 orang dari lima kepala keluarga (KK) hanya bisa keluar rumah dengan menggunakan rakit melintasi sungai.

“Kami memahami bahwa itu hak SP sebagai pemilik tanah, dan kami tidak ingin konflik. Hubungan kami dengan SP tetap baik,” ujar Joko.

Permasalahan Izin Jembatan

Meskipun jembatan hampir selesai dibangun, izin resmi untuk pembangunannya masih dalam proses. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Jepara, Ary Bachtiar, menyatakan bahwa pembangunan jembatan pribadi di kawasan sempadan sungai tanpa izin tidak diperbolehkan. Hal ini karena sempadan sungai dilindungi untuk menjaga fungsi ekosistemnya.

“Pembangunan jembatan harus melalui kajian pemanfaatan ruang, status tanah, dan dampak lingkungan. Saat ini kami masih menunggu hasil konsultasi dengan BBWS Pemali-Juana terkait aset tanahnya,” jelas Ary pada Rabu (20/11/2024).

Solusi di Tengah Konflik dengan Tetangga

Ary juga menyebut bahwa konflik antara keluarga Sunardi dan tetangga terkait akses jalan sebenarnya sudah terselesaikan. SP dikabarkan telah membuka kembali jalan menuju rumah Sunardi. Namun, keluarga Sunardi tetap mengajukan rekomendasi pembangunan jembatan sebagai solusi jangka panjang untuk menghindari masalah serupa di masa depan.

Kasus ini mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat dalam mengatasi persoalan akses jalan di wilayah perkotaan. Pembangunan jembatan pribadi oleh keluarga Sunardi menjadi langkah untuk memastikan mobilitas mereka tetap terjamin, meskipun harus menghadapi kendala hukum dan administratif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *