Kekalahan AC Milan dari Fiorentina, Fonseca Kritik Kurangnya Agresivitas Tim

AC Milan harus menelan kekalahan 1-2 saat bertandang ke markas Fiorentina dalam laga lanjutan Serie A musim ini, Senin (7/10/2024) dini hari WIB. Meski sempat menyamakan kedudukan melalui gol Christian Pulisic, Rossoneri akhirnya takluk akibat gol kemenangan Fiorentina yang dicetak oleh Albert Gudmundsson. Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap kinerja timnya, terutama terkait kurangnya agresivitas dalam menyerang dan bertahan sepanjang pertandingan.

Pertandingan dimulai dengan gol pembuka dari Fiorentina yang dicetak oleh mantan pemain Milan, Yacine Adli, pada menit ke-35. Rossoneri berhasil membalas pada menit ke-60 berkat aksi individu Pulisic. Namun, gol keras Gudmundsson di menit ke-75 menghancurkan harapan Milan untuk membawa pulang poin. Meski sempat mendapatkan dua penalti dari Theo Hernandez dan Tammy Abraham, kiper Fiorentina, David de Gea, berhasil menggagalkan kedua peluang tersebut.

Fonseca Soroti Kurangnya Agresivitas Tim

Setelah pertandingan, Fonseca menyatakan bahwa kurangnya agresivitas dari para pemain Milan menjadi salah satu penyebab utama kekalahan. Ia merasa tim asuhannya seharusnya bisa lebih memanfaatkan peluang, terutama setelah mendapatkan dua penalti yang gagal dikonversi menjadi gol. “Kami sebenarnya telah tampil baik dengan formasi yang kami gunakan, tetapi kurangnya agresivitas di berbagai momen menjadi masalah besar,” ungkap Fonseca dalam wawancara pasca-laga dengan DAZN.

Fonseca juga menyayangkan gol-gol yang terjadi melalui situasi sederhana, seperti lemparan ke dalam dan umpan panjang, yang menunjukkan lemahnya respons pertahanan Milan. “Gol pertama terlalu mudah terjadi, sementara gol kedua adalah hasil dari bola panjang yang seharusnya bisa kami antisipasi lebih baik,” tambahnya.

Selain itu, Fonseca juga menjelaskan bahwa keputusan menggantikan pemain seperti Rafael Leao dan Christian Pulisic didasari oleh faktor kebugaran dan taktik. Pulisic, misalnya, mengalami masalah pada fleksor yang memaksanya keluar lebih awal.

Kekalahan Kedua Beruntun AC Milan

Ini merupakan kekalahan kedua secara beruntun yang diderita Milan setelah sebelumnya kalah dari Bayer Leverkusen di Liga Champions. Kekalahan tersebut juga mematahkan momentum kebangkitan Milan setelah sempat memenangkan dua laga beruntun melawan Inter Milan dan Lecce. Meskipun demikian, Fonseca tidak merasa bahwa formasi 4-2-4 yang digunakan sejak beberapa pertandingan terakhir menjadi penyebab utama kekalahan.

Fonseca menolak menyalahkan formasi yang diterapkannya. “Saya pikir taktik ini sudah bekerja dengan baik sampai sekarang. Ini lebih kepada kurangnya tekad dan agresivitas pemain di lapangan,” tegas Fonseca.

Dengan kekalahan ini, AC Milan harus turun ke posisi keenam klasemen sementara Serie A dengan perolehan 11 poin dari tujuh pertandingan. Mereka tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen, Napoli, dan kini harus bersiap menghadapi Udinese pada pertandingan berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *