Selama tiga kuartal pertama tahun 2024, Kamboja menerima sekitar 4,8 juta wisatawan asing, menunjukkan tren peningkatan yang positif dalam sektor pariwisata negara tersebut. Wisatawan asal Thailand menjadi yang terbanyak dengan jumlah mencapai 1,52 juta kunjungan, meskipun angka ini mengalami penurunan sekitar 14% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, total wisatawan asing ke Kamboja meningkat sebesar 22% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan jumlah pengunjung dari Thailand diimbangi oleh peningkatan signifikan dari negara lain, seperti Vietnam dan China. Wisatawan dari Vietnam tercatat sebanyak 973.407 orang, naik sebesar 33%, sedangkan pengunjung dari China mencapai 607.542 orang, meningkat 49,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peran Transportasi Udara dan Jalur Perbatasan dalam Kedatangan Wisatawan
Sebanyak 1,7 juta wisatawan, atau sekitar 35,5% dari total kunjungan, tiba melalui jalur udara, menunjukkan peningkatan 27% dibandingkan tahun lalu. Wisatawan lainnya memilih datang melalui jalur perbatasan darat dan air. Menurut Sekretaris Negara dan Juru Bicara Kementerian Pariwisata Kamboja, Top Sopheak, data ini menunjukkan pemulihan yang signifikan dalam industri pariwisata meski belum mencapai angka kunjungan sebelum pandemi Covid-19.
Kementerian Pariwisata Kamboja berkomitmen bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk sektor swasta, untuk memperkuat posisi Kamboja sebagai destinasi wisata yang aman dan menarik bagi turis internasional. Dengan pembukaan Bandara Internasional Angkor Siem Reap pada 16 November, pemerintah berharap untuk menarik maskapai baru dan meningkatkan jumlah wisatawan dan investor, terutama ke provinsi Siem Reap yang terkenal dengan situs arkeologi Angkor Wat.
Destinasi Wisata Populer dan Kontribusi Pariwisata bagi Ekonomi Kamboja
Kamboja menawarkan berbagai situs warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO, seperti Taman Arkeologi Angkor di Siem Reap, Kuil Preah Vihear, dan Kuil Koh Ker. Selain itu, negara ini memiliki pantai sepanjang 450 kilometer yang terletak di empat provinsi barat daya, yaitu Preah Sihanouk, Kampot, Kep, dan Koh Kong, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan internasional.
Pariwisata di Kamboja merupakan salah satu pilar ekonomi utama negara tersebut, bersama dengan industri garmen, alas kaki, ekspor barang perjalanan, serta konstruksi dan real estat. Bank Nasional Kamboja melaporkan bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan pendapatan yang dihasilkan dari wisatawan asing mencapai USD 3,08 miliar pada tahun sebelumnya.
Proyeksi Kedatangan Wisatawan dan Rencana Pengembangan Pariwisata
Kementerian Pariwisata Kamboja menargetkan kedatangan tujuh juta wisatawan asing pada tahun 2025, melampaui angka kunjungan sebelum pandemi yang tercatat sekitar 6,6 juta wisatawan pada 2019. Tren positif ini memperkuat optimisme bahwa Kamboja dapat mempertahankan momentum pertumbuhan dalam sektor pariwisata dan menarik lebih banyak pengunjung internasional di masa depan.