Seorang joki penunjuk jalan alternatif di kawasan Puncak, Bogor, berinisial CN alias Bokep (40), menjadi sorotan setelah videonya viral di media sosial. Dalam video yang beredar di TikTok, terlihat seorang wisatawan perempuan berdebat dengan Bokep mengenai tarif yang dinilai tak sesuai kesepakatan awal.
Awalnya, wisatawan tersebut menyebutkan bahwa kesepakatan dengan joki adalah pembayaran “seikhlasnya.” Namun, di tengah perjalanan, Bokep tiba-tiba meminta bayaran sebesar Rp 850 ribu. Wisatawan tersebut merasa keberatan, karena tarif yang diminta jauh melampaui kesepakatan awal. Perdebatan ini akhirnya direkam dan menjadi viral di media sosial.
Polisi Bergerak Cepat Menangani Kasus
Setelah video tersebut ramai dibicarakan, pihak kepolisian segera bertindak. Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan mengonfirmasi bahwa Bokep telah diamankan untuk dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan, insiden tersebut terjadi di kawasan Cisarua, sehingga kasusnya dilimpahkan ke Polsek Cisarua untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.
Kapolsek Cisarua, Kompol Edi Santosa, menyatakan bahwa Bokep dikenai sanksi wajib lapor. Meskipun korban telah memaafkan dan tidak membawa kasus ini ke ranah hukum, pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan demi menjaga kenyamanan para wisatawan di kawasan Puncak.
Permintaan Maaf Pelaku
Setelah ditahan, Bokep menyampaikan permintaan maafnya melalui sebuah video. Dalam video tersebut, dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada masyarakat, terutama kepada wisatawan yang menjadi korban.
“Saya, Cecep Nurudin alias Bokep, memohon maaf sebesar-besarnya kepada wisatawan, khususnya pemilik akun TikTok bylibra, atas kejadian yang membuat tidak nyaman,” ujar Bokep dalam video tersebut.
Dia juga mengakui bahwa sebelumnya ia meminta bayaran Rp 850 ribu, namun hanya menerima Rp 150 ribu secara transfer dari wisatawan tersebut. Bokep menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Langkah Polisi untuk Mencegah Kejadian Serupa
Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka terus memantau kasus ini meskipun korban telah mengikhlaskan kejadian tersebut. Kompol Edi Santosa menyatakan bahwa kenyamanan dan keamanan wisatawan menjadi prioritas utama. Langkah preventif juga akan diambil agar kejadian serupa tidak terulang di kawasan wisata Puncak.
Pentingnya Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan di destinasi wisata populer seperti Puncak, Bogor. Semua pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku wisata, dan masyarakat sekitar, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan bebas dari praktik pungutan liar.