Elon Musk, pendiri SpaceX dan pemilik platform media sosial X, kini resmi ditunjuk sebagai bagian dari kabinet Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, untuk masa jabatan keduanya. Trump mempercayakan Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (US Department of Government Efficiency), sebuah badan baru yang akan bertugas menyederhanakan pengeluaran negara, menghilangkan birokrasi berlebih, dan memastikan efisiensi dalam penggunaan anggaran negara. Mantan kandidat presiden dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy, juga akan mendampingi Musk dalam peran ini, dan keduanya akan mulai bertugas setelah pelantikan Trump pada Januari 2025.
Janji Musk untuk Transparansi dalam Pengelolaan Anggaran
Musk berkomitmen bahwa kepemimpinannya akan penuh transparansi, dengan semua tindakan dan keputusan departemen ini diumumkan secara terbuka di platform online. Dalam pernyataan di akun X pada Rabu (13/11), Musk menyampaikan bahwa publik dapat memberi masukan apabila merasa ada pengeluaran yang penting terpotong atau justru ada pengeluaran berlebihan yang seharusnya dihilangkan. Musk juga berencana menampilkan “papan peringkat” untuk memperlihatkan pemborosan pajak secara transparan, yang menurutnya akan membuka mata publik sekaligus menghibur.
Misi Utama: Efisiensi dan Pembongkaran Birokrasi
Dalam rencana ini, Trump dan Musk memiliki tujuan bersama untuk memperkuat efisiensi dalam pemerintahan AS. Trump menyampaikan bahwa badan ini akan membantu memangkas regulasi yang dinilai tidak perlu, mengurangi pengeluaran berlebihan, serta merestrukturisasi lembaga federal agar lebih efektif. Langkah ini pertama kali disebutkan Trump dalam pidatonya di Economic Club of New York pada September lalu, di mana ia menyatakan bahwa Musk telah menyetujui untuk menjalankan “audit menyeluruh” terhadap seluruh pengeluaran pemerintah federal serta memberi rekomendasi reformasi yang diperlukan.
Musk Siap Mengabdi Tanpa Imbalan
Sebelumnya, Musk telah menyatakan kesiapannya untuk membantu AS dalam meningkatkan efisiensi pemerintah. Pada bulan September, Musk mengungkapkan bahwa ia siap mengabdi tanpa menerima bayaran, gelar, atau pengakuan khusus. “Saya siap melayani Amerika jika kesempatan itu datang,” tulis Musk di akun X, menunjukkan komitmennya untuk mendorong reformasi anggaran negara.