Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memulai masa jabatan keduanya dengan langkah yang kontroversial. Pada Senin, 20 Januari 2025, Trump menandatangani perintah untuk menarik AS keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Langkah ini dilakukan dengan alasan bahwa WHO gagal menjalankan tugasnya secara independen dalam menangani pandemi COVID-19 dan berbagai isu kesehatan global lainnya.

Kritik terhadap WHO dan Peran Negara Lain

Dalam pernyataannya, Trump mengkritik WHO karena dianggap berada di bawah pengaruh politik tertentu serta menuntut kontribusi finansial yang tidak seimbang. Menurutnya, AS telah dibebani pembayaran yang jauh lebih besar dibanding negara lain, termasuk China. “WHO telah mengecewakan kami, dan kami tidak akan membiarkan hal ini berlanjut,” tegas Trump dalam pernyataan resminya.

Ia juga menyoroti ketimpangan kontribusi finansial negara-negara anggota WHO. “China, dengan populasi yang tiga kali lipat lebih besar dari AS, memberikan kontribusi yang hampir 90 persen lebih kecil dibandingkan kami,” ungkapnya.

Dampak Penarikan Diri Amerika Serikat

Dengan keputusan ini, AS resmi keluar dari WHO dalam jangka waktu 12 bulan. Selain itu, semua kontribusi finansial yang sebelumnya diberikan oleh AS—yang merupakan penyumbang terbesar dengan menyokong sekitar 18 persen dari total anggaran WHO—akan dihentikan. Anggaran WHO untuk periode 2024-2025 sendiri tercatat sebesar USD 6,8 miliar, yang kini terancam mengalami kekurangan pendanaan signifikan.

Keputusan ini diperkirakan berdampak besar pada berbagai program kesehatan yang didukung oleh WHO, seperti pemberantasan tuberkulosis, HIV/AIDS, dan penanganan krisis kesehatan global lainnya. Tidak hanya itu, langkah Trump juga disebut mengancam stabilitas program WHO yang fokus pada keadaan darurat kesehatan dunia.

Trump dan Sikap Kritis terhadap WHO

Penarikan AS dari WHO bukanlah yang pertama kalinya dilakukan oleh Trump. Pada tahun 2020, ia juga pernah memutus hubungan dengan WHO dengan alasan serupa, yakni tuduhan bahwa organisasi tersebut telah membantu China menutupi asal-usul pandemi COVID-19. Saat itu, Trump bahkan menangguhkan kontribusi AS, yang menyebabkan kekurangan dana hampir USD 200 juta dalam anggaran WHO pada 2020-2021.

Keputusan terbaru ini kembali menegaskan sikap tegas Trump terhadap WHO dan kebijakan internasional yang ia anggap tidak adil bagi AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *