Desa Mekarsari di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilanda bencana tanah bergerak pada Rabu (4/12/2024). Akibatnya, sebanyak 47 rumah rusak, dan akses jalan vital Sukabumi-Sagaranten di Kampung Cisayar terputus. Kepala Desa Mekarsari, Muhammad Ilham Maulana, menjelaskan bahwa fenomena tanah bergerak mulai terdeteksi pada Rabu dini hari, yang merusak infrastruktur dan memaksa lebih dari 100 warga mengungsi.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, total 167 kepala keluarga (KK) atau 437 jiwa terdampak bencana tanah longsor, banjir, dan tanah bergerak di berbagai wilayah Sukabumi. Selain itu, 92 KK atau 238 jiwa harus mengungsi, sementara 140 KK lainnya masih terancam.

Kerusakan Infrastruktur yang Meluas

Bencana ini menyebabkan kerusakan yang signifikan, termasuk 85 rumah rusak ringan, 12 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak berat, serta 97 rumah terancam. Tidak hanya rumah warga, sekitar 34 hektar sawah dan lahan pertanian juga ikut terdampak, memengaruhi mata pencaharian warga yang mayoritas petani.

Khusus untuk Desa Mekarsari, jalan Sukabumi-Sagaranten yang merupakan jalur strategis kini dalam kondisi rusak parah, menghambat mobilitas warga. Pemerintah desa telah menyediakan tempat pengungsian sementara di pondok pesantren dan madrasah, namun kebutuhan mendesak seperti makanan pokok, selimut, dan obat-obatan masih belum terpenuhi.

Kehilangan Jiwa dan Upaya Pencarian Korban

Selain kerusakan fisik, bencana ini juga menelan korban jiwa. Data BPBD mencatat satu orang meninggal dunia dan dua orang lainnya masih hilang dalam proses pencarian. Tim gabungan dari BPBD, aparat desa, dan relawan terus melakukan pencarian di lokasi terdampak untuk menemukan korban yang hilang.

Jumlah dan Jenis Bencana di Sukabumi

BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat total 114 kejadian bencana yang terjadi hingga Rabu (4/12/2024). Peristiwa tersebut meliputi 53 titik longsor, 30 titik banjir, 15 titik angin kencang, dan 16 titik tanah bergerak. Dampaknya tersebar di 29 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, menjadikannya salah satu wilayah dengan risiko bencana paling tinggi di Jawa Barat.

Prioritas: Keselamatan Warga dan Pemulihan Infrastruktur

Kepala Desa Mekarsari menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama saat ini. Pendataan terus dilakukan untuk memperbarui jumlah pengungsi dan tingkat kerusakan. BPBD juga diharapkan segera menyalurkan bantuan, termasuk kebutuhan dasar seperti makanan dan obat-obatan, serta memulai proses pemulihan infrastruktur yang rusak.

Kesiapsiagaan Jangka Panjang di Wilayah Rawan Bencana

Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama di wilayah rawan seperti Sukabumi. Pendekatan jangka panjang berupa perencanaan tata ruang berbasis risiko bencana serta edukasi mitigasi kepada masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi dampak di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *